Menyelamatkan Gedung-gedung Era Kekaisaran Utsmaniyah di Beirut
- bbc
"Revolusi dimulai pada 17 Oktober - setelah itu ada pandemi, lalu ledakan - jadi lebih dari setengah tahun Anda dihajar oleh faktor eksternal," kata Cardozo, yang merasa khawatir bahwa para penghuni gedung-gedung yang rusak tidak akan mendapat dana untuk memperbaikinya.
Dia dan Khoury memulai proyek Bouyout Beirut pada 2016, dengan menciptakan tiga serial karya fotografi yang menampilkan rumah-rumah bersejarah di Gemmayzeh dan Mar Mikhael.
Dua kawasan itu kaya dengan aneka ruang budaya dan studio milik para seniman di Beirut, begitu pula butik-butik kecil dan restoran-restoran serta bar-bar tersohor.
Karya foto mereka mengabadikan pesona yang telah pudar dari bangunan-bangunan kuno, dari bingkai jendela yang bengkok serta jendela pecah, hingga bekas lubang menganga akibat terjangan muntahan peluru selama perang saudara, yang melanda negeri itu dari 1975 hingga 1990.
Bahkan sebelum terjadi ledakan, beberapa gedung sudah ditinggalkan dan dibiarkan merana dalam kehancuran.
"Kami biasanya melihat kartu pos yang sama dari Beirut… Semuanya sangat bagus dan rapi. Tapi kami perlu memperlihatkan Beirut apa adanya. Mentah. Kadang-kadang berantakan. Tetapi ini sangat nyata - penuh kontras," kata Cardozo.
Khoury, yang tumbuh dan berkembang dengan mendengarkan keindahan Lebanon sebelum perang, tidak hanya melihat gedung-gedung sebagai simbol masa lalu Lebanon, tetapi juga masa depan Lebanon.
"Gedung-gedung itu merupakan bagian dari identitas Beirut. Mereka merupakan representasi dari kepentingan umum dan kemungkinan-kemungkinan seperti apa kita nantinya," katanya.
"Gedung-gedung itu memberi kita harapan dan mengingatkan kita hari-hari ketika Beirut berkembang."