Menyelamatkan Gedung-gedung Era Kekaisaran Utsmaniyah di Beirut
- bbc
Fotografer Joseph Khoury dan arsitek Gabriela Cardozo menghabiskan lima tahun demi mendokumentasikan rumah-rumah peninggalan era Kekaisaran Utsmaniyah dan kolonial Prancis, yang kini berisiko dihancurkan.
Lima hari setelah ledakan dahsyat di Beirut yang menewaskan lebih dari 220 orang dan menyebabkan 300.000 orang kehilangan tempat tinggal, Joseph Khoury dan istrinya Gabriela Cardozo melakukan perjalanan ziarah ke Gemmayzeh dan Mar Mikhael, dua kawasan bersejarah yang berlokasi dekat pelabuhan.
Mereka membawa 30 lembar kartu pos - setiap foto dalam serial mereka Bouyout Beirut (Houses of Beirut) yang merekam keindahan arsitektur Beirut di masa kekuasaan Kekaisaran Utsmaniyah dan Prancis.
Menyusuri puing-puing, dan mencari di antara fasad-fasad yang terlihat asing lantaran kerusakan dahsyat, mereka melacak 25 bangunan.
Di masing-masing bangunan itu, mereka meninggalkan selembar kartu pos - sebagai pengingat dari apa yang mereka pertaruhkan.
"Kami bahkan tidak tahu apa yang akhirnya akan kami lakukan. Itu terjadi begitu saja ketika kami berujar, `Oke, kita punya berbagai kartu pos dan tampaknya sangat berbeda, biarkan saja begitu, dan barangkali orang-orang akan ingat bagaimana bentuknya,`" ujar Cardozo, seorang arsitek yang pindah ke Beirut dari Venezuela enam tahun silam.
Di tengah-tengah reruntuhan, mereka tidak dapat mengidentifikasi lima bangunan terakhir.
"Sulit mengenali beberapa dari bangunan itu, karena ada beberapa di antaranya yang benar-benar hancur," paparnya.
Setelah ledakan pada 4 Agustus, yang disebabkan 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan kota, berkembang kekhawatiran perihal bagaimana menjaga sisa-sisa warisan arsitektur Beirut.