Denmark, Negara Islamofobis Paling Kukuh di Barat

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN – Beberapa ahli telah memberanikan diri untuk mengklaim bahwa Denmark telah menjadi salah satu negara anti-Muslim yang paling kukuh di barat. Sentimen ini juga dilaporkan pengamat domestik dan peneliti ilmu sosial, laporan OSI 2007. 

Dua publikasi lain telah mendukung persepsi ini yang pertama adalah disertasi oleh seorang sarjana Denmark pada tahun 2001 yang menyatakan bahwa ada rasisme budaya yang meluas di Denmark yang ditujukan terutama pada Muslim jauh sebelum 9/11 dan yang kedua adalah laporan European Monitoring Center (EUMC) yang menempatkan Denmark pada urutan teratas daftar negara di mana terjadi peningkatan serangan rasial yang tiba-tiba terhadap minoritas.  

Laporan telah menunjukkan bahwa banyak Muslim Denmark mengalami kesulitan mendapatkan akses ke tempat-tempat umum seperti restoran dan klub, dan perempuan yang mengenakan jilbab ditolak untuk diangkut dengan bus umum.  

Warga Somalia khususnya mengalami kesulitan di Denmark, baik sebagai Muslim maupun pencari suaka. Media dan politisi telah berkontribusi pada pandangan luas bahwa orang Somalia tidak dapat berintegrasi ke dalam masyarakat Denmark, dan hal ini berdampak negatif pada persepsi diri masyarakat. Tingkat pengangguran yang tinggi dan harapan yang rendah telah menyebabkan tingginya jumlah siswa yang putus sekolah. 

Kasus terbaru ekstremis anti-Muslim Denmark, Partai Stram Kurs (Garis Keras) Denmark, kembali melakukan pembakaran terhadap salinan Alquran. Aksi pembakaran tersebut dilakukan di kota Fredericia yang sebagian besar dihuni  imigran Turki dan Muslim.  

Menurut anggota Stram Kurs, aksi membakar beberapa salinan Alquran dilakukan dengan sengaja untuk mengirim pesan politik. Pesan tersebut adalah agama Islam dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Denmark.   

Di masa lalu, pada 1099, tentara Salib Kristen menaklukkan Yerusalem. Sejumlah sumber dari berbagai biara yang ditempatkan di seluruh Denmark semuanya dengan cermat mencatat peristiwa tersebut dalam catatan sejarah mereka, dan selama abad berikutnya disebutkan partisipasi sejumlah tentara Salib Denmark serta raja-raja Denmark mengambil bagian dalam Perang Salib melawan Muslim. Analisis khotbah abad pertengahan juga menunjukkan bahwa banyak orang Denmark biasa yang mengenal Islam dan Muslim sebagai sesuatu yang mengancam dunia Kristen.