Dilema Sulit Irak Hadapi Milisi Bersenjata Pro-Iran
- dw
Meski demikian milisi-milisi Syiah di Irak sedang menjalani masa-masa sulit. Pembunuhan terhadap komandan al-Quds, Jendral Qassem Soleimani, dan kepala “Satuan Mobilisasi Rakyat,” Abu Mahdi al.Muhandis, awal tahun 2020 mengocok ulang rantai lobi terhadap Teheran.
Pasalnya pengganti Soleimani, Esmail Ghaani, tidak memiliki jaringan kontak yang dalam dan intim dengan milisi-milisi di Timur Tengah seperti pendahulunya.
Selain itu sanksi ekonomi AS terhadap Iran diyakini turut menyusutkan kucuran dana perang terhadap milisi-milisi di Irak. Hilangnya sumber devisa, ditambah dengan tekanan pandemi corona, memaksa pemerintah berhemat pengeluaran.
Terlebih, milisi-milisi Irak kini mulai kehilangan dukungan masyarakat, seperti yang terlihat pada aksi demonstrasi kaum muda yang sempat melumpuhkan negeri di pengujung 2019 lalu. Mereka menentang pengaruh Iran di Irak. Di Najaf, massa bahkan membakar gedung konsulat Iran.
rzn/ap