Penyandang Disabilitas Hadapi Kesulitan Tambahan Saat Pandemi COVID-19
- abc
"Dampaknya besar, karena memang ada faktor "social-distancing" sendiri, keluar rumah pun geraknya terbatas," kata Yafas kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
"[Penyandang difabel] yang punya usaha kecil-kecilan kurang juga pendapatannya."
Dalam survei yang dilakukan Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas Respon Covid-19 diketahui hanya 30 persen dari 1.683 penyandang difabel yang paham mengenai virus tersebut dan protokol pencegahannya.
Berdasarkan data tersebut, perwakilan Institut Inklusif Indonesia, Aman Damanik mengatakan penyandang difabel memerlukan perhatian lebih khusus di masa pandemi.
"Difabel menjadi masyarakat yang paling rentan di masa pandemi ini, sehingga membutuhkan kebijakan dan penanganan yang inklusif sesuai dengan ragam disabilitasnya," katanya dalam webinar pemaparan hasil survei Juni lalu.
"Tidak bisa kalau tidak ada koneksi"
Meskipun adalah lulusan Australia, Ita membayangkan dirinya harus bersaing dengan lulusan Australia lainnya yang bukan penyandang disabilitas dalam melamar pekerjaan.
Ita paham sekali seberapa susahnya mencari pekerjaan sebagai seorang penyandang disabillitas.