Penyandang Disabilitas Hadapi Kesulitan Tambahan Saat Pandemi COVID-19
Jumat, 9 Oktober 2020 - 11:08 WIB
Sumber :
- abc
Saat ini, ia mengandalkan pendapatan dari istri, sementara ia melanjutkan kuliah S1 Hukum di Universitas Terbuka NTT.
Ia juga aktif sebagai direktur eksekutif dalam organisasi penyandang disabilitas bernama GARAMIN.
"Kalau di Kupang, memang pekerjaan teman-teman difabel belum terlalu luas juga jangkauannya," kata pria berusia 33 tahun tersebut.
"Pertama, karena mobilisasi kami juga dipertimbangkan bisa dan tidaknya, cepat dan lambatnya."
Organisasi GARAMIN di NTT turut membantu penyandang difabel di tengah pandemi.
Karena kesulitan melamar kerja, Yafas mengatakan banyak dari mereka akhirnya menjalankan usaha sendiri.
Namun, pandemi COVID-19 menyebabkan semakin tak mudah untuk melakukannya.