Penyandang Disabilitas Hadapi Kesulitan Tambahan Saat Pandemi COVID-19
- abc
Ita mengaku saat ini ia juga masih mengandalkan tabungannya untuk membayar listrik dan air di tempat tinggalnya, sambil menunggu mulai kerja.
Penyandang disabilitas makin sulit dapat kerja Yafas adalah salah satu penyandang disabilitas yang saat ini tidak bekerja di NTT. (Supplied: Yafas Aguson Lay)
Dua ribu kilometer dari Bogor, tepatnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), banyak warga difabel yang juga kesulitan mencari kerja.
Menurut sebuah survei yang diadakan oleh Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas Respon Covid-19, dari 205 responden difabel di NTT, hanya 22 persen di antaranya yang berpendapatan tetap.
Pandemi COVID-19 memperparah keadaan 50 persen warga difabel di provinsi tersebut, yang tidak atau belum memiliki penghasilan.
Yafas Aguson Lay, yang tangan kanannya harus diamputasi sejak 20 tahun yang lalu, adalah salah satu penyandang disabilitas yang saat ini tidak bekerja..
Karena sempat digaji di bawah UMR dan sering bekerja hingga larut malam, Yafas yang pada saat itu bekerja di perusahaan periklanan memutuskan untuk berhenti bekerja.