Kabar Ekspat Indonesia Kerja di Lembaga Dunia saat Pandemi COVID-19
- abc
"Pandemi ini tentunya berdampak pada pekerjaan kami," ujarnya.
Adanya kebijaan "zero contact" yang diterapkan Pemerintah Kamboja, kata Muhi, telah berdampak kepada proses pembejalaran yang diperuntukkan bagi aparat pemerintah setempat.
"Saya bekerja di kantor PBB dan di kantor Kementerian Sumberdaya Air dan Meteorologi di sini. Proses pemberdayaan SDM aparatur jadi terhambat karena semuanya terhenti. Kantor pemerintah ditutup dan akses konsultan untuk datang ke Kamboja juga ditutup," papar Muhi.
"Semua target tercapai, meskipun dengan delay dua hingga tiga bulan," tambahnya.
Kendala akibat pembatasan COVID-19, diatasi dengan melakukan pertemuan-pertemuan secara daring.
Namun dalam mengajarkan aspek teknis sistem peringatan dini kepada masyarakat dan mitra lokal, hal ini tidak mudah berjalan.
"Dengan masyarakat lokal, online system tidak berfungsi, makanya tidak ada cara lain kecuali delay semua pekerjaan dengan masyarakat," jelasnya.
Muhi menjelaskan, promosi program tetap berjalan melalui SMS atau telepon karena sama sekali tidak membutuhkan kontak fisik.
Menurut Muhi, Pemerintah Kamboja secara ketat menerapkan pembatasan COVID-19.
"Keluar dan masuk ke Kamboja sama susahnya, karena semua penerbangan keluar dan masuk distop," jelasnya.
Dijelaskan, untuk masuk ke negara itu, sistem "visa on arrival" saat pandemi ini sudah tidak berlaku, selain permohonan visa mesti diajukan di kedutaan negara itu dengan syarat yang lebih ketat.