Logo DW

Paul Rusesabagina, Pahlawan HAM Pemberani yang Memberontak di Rwanda

picture-alliance/AP Photo
picture-alliance/AP Photo
Sumber :
  • dw

Kepadanya dituduhkan delik makar. Paul Rusesabagina kini harus menjalani sidang bersama 16 gerilyawan pemberontak lain di Kigali, Rwanda. Tokoh yang menginspirasi pembuatan film Hotel Rwanda itu didakwa pasal berlapis antara lain pembiayaan terorisme, bantuan pembunuhan, perekrutan serdadu anak.

Jika terbukti bersalah, Rusesabagina terancam hukuman kurung maksimal 25 tahun. Pengadilan menolak mengabulkan permohonan bebas dengan uang jaminan bagi terdakwa. Tanggal pasti sidang perdana hingga kini belum diumumkan.

Kepada harian AS New York Times, dia mengaku “terkejut sendiri,” tentang “bagaimana saya bisa mendarat di sini,” kisahnya saat diwawancara di dalam selnya di Kigali. “Saya sebenarnya tidak datang ke sini.”

Dia mengaku menumpang sebuah pesawat jet pribadi di Dubai dan mengira akan sedang menuju Burundi. Pesawat itu ternyata mendarat di Kigali.

Babak baru dalam kehidupan pria yang hidup mengasing di AS itu bahkan mungkin tak terbayangkan buat para pembuat film di Hollywood. Kisah berawal ketika Rusesabagina, seorang pahlawan Rwanda, berhadapan dengan musuh terbesarnya, Presiden Paul Kagame.

Pahlawan HAM dalam pengasingan

Rusesabagina dikenal lewat aksi dinginnya mengecoh militan Interahamwe yang datang ke hotelnya, demi melindungi 1.268 pengungsi Hutu dan Tutsi yang bersembunyi.

Penggalan cerita yang lalu diangkat ke layar lebar itu terjadi di tengah ladang pembantaian terhadap suku Tutsi, di mana hingga satu juta orang dibunuh secara brutal dengan parang dan senjata tajam.

Sejak itu dia hidup menjemput ketenaran sebagai pahlawan kemanusiaan di AS. Hingga belum lama ini, lapor NY Times, Rusesabagina masih bertemu selebriti papan atas seperti Oprah Winfrey, menerima medali kehormatan Medal of Freedom di Gedung Putih, dan mengantongi upah tinggi untuk berpidato di berbagai negara.