Logo DW

Bank Dunia Minta Utang Negara Miskin Dihapus di Tengah Pandemi Corona

picture-alliance/AP Photo/E. Mwiche
picture-alliance/AP Photo/E. Mwiche
Sumber :
  • dw

Pandemi COVID-19 memicu krisis utang di beberapa negara, sehingga para kreditor harus siap memberikan berbagai jenis keringanan, yang juga mencakup penghapusan utang, kata Presiden Bank Dunia David Malpass, dalam wawancara dengan harian ekonomi Jerman, Handelsblatt.

"Jelas bahwa beberapa negara tidak dapat membayar beban utang mereka. Oleh karena itu, kita juga harus mengurangi tingkat utang. Ini bisa saja sebagai keringanan atau sebagai pembatalan hutang," kata David Malpass dalam wawancara yang dirilis Handelsblatt hari Minggu (4/10).

"Penting agar jumlah utang dikurangi dengan restrukturisasi," tambah Presiden Bank Dunia itu. Dia menunjuk langkah serupa yang pernah diambil dalam krisis-krisis keuangan sebelumnya, seperti di Amerika Latin dan apa yang disebut inisiatif HIPC untuk negara-negara dengan beban utang tinggi pada 1990-an.

Dihantam pandemi, Zambia minta penghapusan utang

Zambia minggu lalu mengatakan, dia tidak bisa lagi membayar angsuran utangnya dan berharap agar para kreditor mau merundingkan restrukturisasi utang awal tahun depan dengan penghapusan utang sampai 1 miliar dolar AS. Wabah corona memukul perekonomian Zambia, salah satu produsen tembaga terbesar dunia, karena anjloknya permintaan terhadap bahan baku tersebut di pasar global.

Menteri keuangan Zambia Bwalya Ng'andu hari Jumat lalu (2/10) mengatakan, negara itu tidak akan mengambil pinjaman komersial baru pada tahun 2021 dan membatasi proyek yang ada dalam upaya untuk mengurangi utang yang membengkak.

Utang publik Zambia yang yang kaya mineral itu meningkat 4,3 persen dalam enam bulan pertama tahun 2020, mencapai USD 11,97 pada Juni. Utang itu sudah mencapai sekitar 80 persen dari PDB pada akhir 2019, menurut Bank Pembangunan Afrika (AfDB).