Pendaftar Visa Pelajar ke Australia Anjlok 60 Persen
- abc
"Sejumlah LSM membantu memberikan makanan dan kupon belanja," ujarnya kepada ABC.
"Untuk bayar sewa rumah, dua bulan saya pakai tabungan, dan sesudah itu mengajukan permohonan bantuan," ujar mahasiswa jurusan teknik manufaktur ini.
Ia mengaku telah menerima bantuan pemerintah negara bagian Victoria sebesar A$3.000 (sekitar Rp 30 juta).
Rekan Swapna, Abhishek Chevella, sedikit lebih beruntung karena belum diberhentikan dari pekerjaannya sebagai pengantar koran.
Selama ini dia bisa menghasilkan hingga A$400 per minggu dipotong biaya bensin.
"A$400 ini tak cukup buat bayar sewa, tagihan dan biaya lainnya," katanya.
Abhishek terang-terangan mengaku kecewa pada Australia dan apa yang dialaminya selama pandemi menyebabkan dia tak mau merekomendasikan negara ini sebagai tempat kuliah.
"Maaf saja, saya tak bisa merekomendasikan teman-teman saya untuk datang kuliah ke Australia," ujar Abhishek.
Setelah menjalani pengalaman buruk, Abhishek Chevella menyatakan tidak akan merekomendasikan rekan-rekannya untuk kuliah di Australia. (Supplied)