Pendaftar Visa Pelajar ke Australia Anjlok 60 Persen
- abc
Rasisme terhadap mahasiswa asing begitu meluas sehingga seperempat responden mengaku pernah mengalaminya langsung. Bahkan bagi mahasiswa asal China, lebih dari separuhnya pernah mengalami.
Selama tujuh bulan pandemi, mahasiswa asing dan pekerja migran di Australia tak memenuhi syarat mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam program JobKeeper dan JobSeeker. Padahal, 70 persen di antaranya telah kehilangan pekerjaan.
Menurut Profesor Dr Laurie Berg dari University of Technology Sydney, pernyataan PM Scott Morrison pada April lalu telah menyakiti perasaan mahasiswa asing.
Saat itu, PM Morrison menyatakan agar mahasiswa asing mencari jalan untuk kembali saja ke negara masing-masing bila tak sanggup lagi tinggal di negara ini.
"Ribuan responden marah ke pemerintah Australia dan ratusan di antaranya menyebut langsung pernyataan perdana menteri itu," ujar Prof Laurie yang menulis laporan survei.
Survei ini juga menyebutkan 35 persen responden akan kehabisan dana pada bulan Oktober ini. Selain itu, sepertiga responden menyatakan akan meminta bantuan darurat untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Swapna Karanam, seorang mahasiswa asing di La Trobe University Melbourne mengaku hanya bisa bertahan hingga akhir tahun nanti. (Supplied)
Hal itulah yang terjadi pada Swapna Karanam, seorang mahasiswa asal India yang kuliah S2 di LaTrobe University.
Sambil kuliah, dia bekerja sebagai pelayan restoran, namun telah diberhentikan sejak awal pandemi. Kini dia bertahan hidup dengan bantuan makanan dari badan amal setempat.