7 Pemimpin Dunia yang Kena COVID-19 Sebelum Donald Trump
- vstory
VIVA – Amerika Serikat dan dunia terhenyak setelah mendapat kabar Presiden AS Donald Trump dan istrinya, Melania, terkena COVID-19. Hal itu disampaikan sendiri oleh Trump dalam akun pribadinya di Twitter.
Trump dan istri kini menjalani karantina di Gedung Putih. Sebelum mereka, penasihat Trump, Hope Hicks, juga terpapar virus corona.
Baca juga: Dinyatakan Positif COVID-19, Begini Kondisi Donald Trump
Ternyata, sejumlah pemimpin dan pejabat dunia pun mengalami nasib yang sama. Mereka sebelumnya juga terpapar virus corona.
Siapa saja mereka?
1. Boris Johnson (Perdana Menteri Inggris)
Johnson dinyatakan positif COVID-19 pada 27 Maret lalu dan langsung menjalani karantina di rumah dinasnya di Downing Street London. Kondisi Johnson sempat memburuk.
Dia bahkan dilarikan ke perawatan intensif di suatu rumah sakit di London pada 6 April 2020. Beberapa hari kemudian, Johnson dinyatakan sembuh.
2. Jair Bolsonaro (Presiden Brasil)
Sama seperti Trump, Bolsonaro dikenal sebagai pemimpin yang menganggap enteng virus corona. Namun Bolsonaro mengidap COVID-19 pada 7 Juli 2020.
Dia pernah anggap COVID-19 sebagai "flu kecil". Seperti Trump pun, Bolsonaro vokal dalam mendukung pemakaian hydroxychloroquine - obat antimalaria yang diyakini bisa menyembuhkan pasien corona, namun belum bisa dibuktikan secara medis.
3. Mikhail Mishustin (Perdana Menteri Rusia)
Pejabat nomor dua di Rusia itu dinyatakan positif COVID-19 pada 30 April 2020. Dia baru menjabat PM Rusia pada Januari lalu.
Selama menjalani karantina, tugas-tugas Mishustin sebagai PM ditangani oleh Deputi PM Andrei Belousov.
4. Pangeran Charles (Putra Mahkota Kerajaan Inggris)
Putra sulung Ratu Elizabeth II itu dinyatakan positif COVID-19 setelah mengalami gejalan ringan pada 25 Maret 2020. Selama 6 hari Pangeran Charles menjalani isolasi mandiri sebelum akhirnya sembuh pada 30 Maret 2020.
Dalam pernyataan lewat tayangan video, Pangeran Charles menyatakan walaupun sembuh, dia harus menjalankan protokol jaga jarak untuk beberapa saat.
5. Masoumeh Ebtekar (Wakil Presiden Iran)
Dia membantu Presiden Hassan Rouhani dalam urusan perlindungan dan pemberdayaan perempuan. Ebtekar pun menjadi perempuan yang menduduki jabatan tertinggi di Iran.
Dia terbukti idap virus corona pada 27 Februari 2020. Selama pemulihan, Ebtekar menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
6. Pangeran Albert II (Pemimpin Kerajaan Monaco)
Pangeran Albert II diyatakan positif virus corona pada 19 Maret 2020. Namun, dia bisa pulih total pada 1 April 2020 setelah menjalani karantina.
Selama menjalani pemulihan dan karantina, Pangeran Albert dijauhkan dari keluarganya.
7. Pierre Nkurunziza (Presiden Terpilih Burundi)
Presiden Nkurunziza meninggal dunia pada awal Juni 2020. Pemerintah Burundi pada 8 Juni secara resmi menyatakan kematiannya akibat serangan jantung.
Namun, sejumlah laporan dari kalangan diplomat dan sumber-sumber medis menyebutkan bahwa Nkurunziza juga terpapar virus corona. Selain itu, istrinya diterbangkan ke Kenya untuk menjalani perawatan COVID-19.
Sumber: Independent / Indian Express