Survei: Muslim AS Paling Tidak Mungkin Pilih Donald Trump
- republika
Sementara itu, jajak pendapat itu juga menunjukkan Muslim lebih cenderung mengekspresikan kepuasan terhadap arahan dari AS daripada masyarakat umum. Survei mengungkapkan, bahwa pendaftaran pemilih Muslim telah meningkat sejak 2016 dan kini mencapai 78 persen.
Segmen pemilih Muslim yang berniat memberikan suara tetapi belum mendaftar telah menurun dari 21 persen pada 2016 menjadi tiga persen pada 2020. Salah satu penulis dari jajak pendapat tersebut dan proyek penelitian yang dikelola di ISPU, Erum Ikramullah, mengatakan dia memperkirakan lebih banyak pemilih Muslim AS dalam pemilihan nanti.
"Mengingat pendaftaran pemilih Muslim terus meningkat dan kesenjangan antara niat untuk memilih dan perilaku telah menurun secara signifikan, kami memperkirakan sebagian besar Muslim yang memiliki hak memilih berkomitmen memberikan suara dalam pemilihan presiden," kata Ikramullah kepada The National, dilansir Jumat (2/10).
Ia mengatakan, Muslim Amerika lebih terlibat dalam politik AS daripada kebanyakan orang di negara itu. Mereka menemukan, keterlibatan politik Muslim di luar pemungutan suara melebihi atau setara dengan masyarakat umum.
"Jadi kami dapat memperkirakan Muslim akan tetap terlibat dalam aktivitas politik tidak peduli hasil pemilunya bagaimana," kata Ikramullah.
Menurut Pew Research Center, AS adalah rumah bagi lebih dari 3,4 juta Muslim. Banyak dari mereka tinggal di negara bagian medan pertempuran utama seperti Michigan dan Florida. Komunitas Muslim di negara bagian itu dapat memainkan peran yang menentukan ketika Amerika melakukan pemilihan suara pada 3 November 2020.