Tiga Bukti Sikap Rasis Donald Trump di Debat Capres Amerika Serikat
- Telegraph
VIVA – Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump disebut rasis sebanyak tiga kali oleh calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, selama debat pertama yang digelar pada Selasa, 29 September 2020 waktu setempat.
Kata itu dilontarkan Biden karena Trump berulang kali menggunakan kiasan rasis untuk membela pendukungnya dan saat mengeluarkan serangan yang bersifat pribadi.
Baca:Â Polling Joe Biden Ungguli Trump di Debat Pertama, Ini Penyebabnya
Dalam debat pertama sebelum pemilihan umum pada 3 November mendatang, Trump berulang kali menyela dan berbicara menyela Biden. Trump juga kerap melancarkan serangan terhadap mantan wakil presiden itu dan pejabat Demokrat lainnya.
Pertama, Biden menyebut Trump rasis atas keputusannya melarang praktik tentang pelatihan kepekaan rasial bagi kontraktor federal di awal tahun. Biden menyebut hal ini justru akan semakin membangkitkan kebencian dan perpecahan rasis.
Kedua, saat kedua kandidat tengah membahas mengenai aksi protes Black Lives Matter, Biden kembali menyebut Presiden Trump rasis. Ketiga, di momen lain selama debat di mana Trump menggunakan kiasan rasis saat berbicara tentang pandemi virus corona dan supremasi kulit putih.
Dilansir dari Independent, Kamis, 1 Oktober 2020, setelah debat para ahli memperingatkan bahwa komentar Trump dapat mendorong kekerasan dari kelompok ekstremis.
CEO dari Anti-Defamation League, Jonathan Greenblatt, mengungkakan kekhawatirannya. Dia mengatakan bahwa presiden 'berutang' permintaan maaf kepada masyarakat AS atau penjelasan secepatnya.
Meskipun debat perdana capres AS ini berlangsung sengit, tapi hasil polling menyebut 6 dari 10 pengamat debat menilai Joe Biden melakukan pekerjaan terbaik. Sementara hanya 28 persen yang mendukung Presiden Trump.
Dalam wawancara dengan pemilih yang sama sebelum debat, sekitar 56 persen mereka mengharapkan Biden melakukan pekerjaan yang lebih baik, sementara dukungan kepada Trump sebanyak 43 persen.
Dilansir dari CNN Amerika, sekitar dua pertiga mengatakan jawaban Biden lebih jujur dibandingkan Trump dan serangannya terhadap Trump lebih sering dianggap adil. Secara keseluruhan, 69 persen menyebut serangan Biden terhadap Trump adil. Sementara hanya 32 persen yang mengatakan serangan Trump adil.
Selain pujian atas penampilannya, pemilih yang menyaksikan debat sebagian besar mengaku lebih mempercayai Biden terkait masalah-masalah utama yang tercakup dalam debat, termasuk soal ketidaksetaraan ras, perawatan kesehatan, wabah virus Corona dan nominasi Mahkamah Agung.