Jokowi Dicuitkan Jadi Calon Sekjen PBB, Berikut Ini Kriteria Ketatnya
- Youtube Sekretariat Presiden
VIVA – Cuitan musisi kenamaan Addie Muljadi Sumaatmadja atau yang biasa dikenal dengan Addie MS yang sangat mendukung Presiden Joko Widodo sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sempat ramai di media sosial Twitter. Cuitan itu muncul tak lama setelah pidato Presiden Jokowi di Sidang Majelis Umum PBB ke-75, Rabu, 23 September 2020.
Lantas Addie MS mencuitkan,"Pidato Jokowi di PBB Dapat Pujian: Keren Banget, Jokowi For Next Sekjen PBB."
Diketahui saat ini, Sekjen PBB adalah António Guterres yang berasal dari Portugal. Sesuai putaran periodenya maka dia akan menjabat hingga Desember 2021. Sementara seleksi calon sekjen PBB biasanya sudah akan dimulai beberapa bulan sebelumnya.
Apabila mengikuti periode ini, maka karena Presiden Jokowi masih menjabat hingga tahun 2024 maka tidak memungkinkan untuk menjadi Sekjen PBB dalam periode berikutnya. Apalagi presiden negara tidak mafhum adanya menjadi Sekjen PBB.
Sudah 75 tahun usia PBB ada 9 orang sekjen PBB yang ada dan menjadi representasi figur simbol organisasi global ini. Sekjen PBB digambarkan sebagai simbol, juru bicara utama PBB yang menyuarakan kepentingan dunia dan mengangkat kepentingan kalangan warga dunia yang masih miskin, rapuh dan termarjinalkan sebagaimana dilansir web resmi unvienna.org.
Piagam PBB menggambarkan Sekjen PBB semacam CEO organisasi tersebut yang dipercayakan bicara dan membawakan aspirasi baik itu Dewan Keamanan, Majelis Umum dan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Sekjen PBB wajib menyuarakan kepentingan negara-negara anggota namun di sisi lain harus menjunjung nilai moral dan menyuarakan perdamaian sekali pun selalu ada perbedaan kepentingan di antara negara-negara anggota, dilansir laman web resmi PBB un.org.
Sekjen PBB dipilih oleh Majelis (Sidang) Umum PBB melalui rekomendasi Dewan Keamanan sebagaimana diatur dalam asal 97 Piagam PBB. Setidaknya dalam seleksi ada 8 tahap yang harus dilalui oleh kandidat Sekjen PBB. Menurut berbagai sumber, kriteria yang diterakan di Piagam PBB mengenai calon Sekjen PBB memang sangat umum. Oleh karena itu bukan rahasia umum kalau nama calon dibahas di Dewan Keamanan oleh negara-negara pemilik hak veto untuk kemudian disahkan di Sidang Umum PBB. Dalam berbagai kesempatan keberimbangan negara asal sekjen PBB berikut pertimbangan gender dalam hal ini juga dicap masih terabaikan.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Lockdown Mini, Anggota DPR: Kenapa Baru Sekarang?
Dari 9 sekjen PBB yang pernah ada, kebanyakan berasal dari negara belahan Eropa. Namun memang sudah dua kali sekjen PBB dari belahan Asia yaitu dari Myanmar dan Korea.Â
Sembilan Sekjen PBB yang pernah ada dalam sejarah organisasi negara dunia tersebut:
António Guterres (Portugal), Januari 2017-Desember 2021;
Ban Ki-moon (Korea), Januari 2007-Desember 2016;
Kofi A. Annan (Ghana), Januari 1997-Desember 2006;
Boutros Boutros-Ghali (Mesir), Januari 1992-Desember 1996;
Javier Pérez de Cuéllar (Peru), Januari 1982 to Desember 1991;
Kurt Waldheim (Austria), Januari 1972 to Desember 1981;
U Thant (Myanmar), November 1961, November 1962-Desember 1971;
Dag Hammarskjöld (Swedia), April 1953-September 1961;
Trygve Lie (Norwegia), Februari 1946-November 1952.