Pria di AS Tewas Kebanyakan Makan Permen Licorice
- dw
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun dan akar licorice bisa membantu meringankan infeksi pada kulit. Sejumlah orang juga percaya bahwa licorice dapat membantu meringankan sakit tenggorokan.
National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat mengatakan akar tanaman ini sudah sejak dulu kala digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan di dunia Timur maupun Barat. Namun, NIH mengatakan tidak ada cukup data yang tersedia untuk menentukan apakah licorice efektif dalam mengobati kondisi medis apa pun.
Batasi takaran konsumsi
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan bahwa memakan sedikitnya 2 ons licorice hitam setiap hari selama dua minggu berturut-tutur dapat menyebabkan masalah irama jantung, utamanya bagi mereka yang berusia lebih dari 40 tahun.
“Tidak hanya terbatas pada (memakan) permen batangan licorice. Bisa juga berupa (konsumsi) permen jeli berbentuk kacang, teh licorice, dan banyak lagi. Bahkan beberapa bir, seperti bir Belgia, memiliki senyawa ini di dalamnya,” demikian juga beberapa jenis tembakau kunyah, ujar Dr. Robert Eckel, ahli jantung Universitas Colorado dan mantan presiden American Heart Association. Dr. Eckel tidak memiliki peran dalam merawat pria Massachusetts tersebut.
Kasus ekstrem
Kematian ini jelas-jelas adalah kasus ekstrem. Laki-laki itu memang diketahui senang mengunyah permen. Namun sebelumnya, ia lebih suka mengunyah permen merah beraroma buah. Baru beberapa minggu sebelum meninggal ia beralih ke permen licorice hitam. Dia pingsan saat makan siang di sebuah restoran cepat saji.