Kisah Mengerikan Wabah Sampar 1665 di London
- dw
Saat panik dan menghadapi suasana penuh ketidakpastian, publik cenderung cepat percaya dengan informasi-informasi yang sampai ke telinga mereka. Ini termasuk juga dengan obat-obatan yang diklaim manjur menangkal wabah. Namun keadaan ini tidak hanya terjadi pada masa sekarang.
Tahun 1665, informasi tentang berbagai cara menangkal penyakit juga banyak beredar di masyarakat. Sayangnya, informasi ini sering bersumber dari desas-desus, dan konon kabarnya. Saat itu dipercaya bahwa mengunyah tembakau dapat mencegah orang tertular sampar. Maka ramai-ramai orang membeli tembakau dan mengonsumsinya, termasuk anak-anak di bawah umur. Samuel Pepys juga sempat ikut-ikutan mengunyah tembakau.
Dalam catatan hariannya pada tanggal 7 Juni 1665, Pepys menulis bahwa ia melewati dua atau tiga rumah yang diberi tanda silang merah. Pemandangan ini membuatnya khawatir.
“Hal itu membuat saya memiliki konsepsi buruk atas diri saya dan penciuman saya, sehingga saya terpaksa membeli tembakau gulung untuk dicium dan dikunyah, yang menghilangkan kekhawatiran itu,” tulis Pepys. Selain tembakau, ia juga pernah diberi ramuan herbal oleh seorang kenalan yang konon dapat membuat seseorang terhindar dari wabah.
Padahal, tidak ada yang benar-benar tahu secara pasti dan ilmiah, obat apa yang dipakai untuk menangkalnya. “… dan obat untuk menangkalnya: beberapa orang bilang ini, yang lainnya bilang hal lain lagi,” demikian tulis Pepys. Kini, banyak orang yang juga bisa merasakan kondisi yang ditulis Samuel Pepys, beratus tahun lampau.
ae/vlz (berbagai sumber)