Benarkah Pakai Kacamata Beri Perlindungan Ekstra dari COVID-19?
- bbc
Virus SARS-Cov-2, penyebab Covid-19, membutuhkan reseptor ACE2, atau angiotensin-converting enzyme, untuk masuk ke sel-sel tubuh.
Reseptor ACE2 ini ditemukan di banyak sel dan jaringan termasuk paru-paru, hati, saluran darah, ginjal, saluran pernafasan, dan mata.
"Di mata itu sebetulnya juga ada ACE2, cuma jauh lebih sedikit daripada di nasofaring [bagian belakang rongga hidung] di hidung.
"Di mata, jumlahnya hanya sekitar 50% dibandingkan di nasofaring. Untuk menuju ke reseptor ACE2 di mata dia terhalang dulu oleh air mata sehingga [di awal pandemi] diduga [virus corona] tidak menular [melalui mata].
"Tapi ada laporan waktu itu bahwa ada orang yang terbukti positif covid-19 disertai dengan conjunctivitis atau peradangan di mata, akhirnya muncul dugaan bahwa, walaupun ditangkap oleh air mata, tapi air mata itu punya saluran [yang menghubungkan] mata ke hidung.
"Jadi virusnya terbawa dari mata ke hidung, baru dia menempel ke nasofaring tadi, jadilah terinfeksi covid-19," jelas Dr Tonang.
Meski demikian, air mata bisa saja tidak seluruhnya membersihkan air mata kita dari virus.
Dr Tonang, yang juga bagian dari pengurus pusat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, mengatakan bahwa infeksi covid-19 juga bisa melalui sel-sel di mata itu sendiri.
"Fungsi air mata membersihkan mata, di ujung mata itu ada lubang yang menuju ke lubang hidung, sehingga [air mata] membawa virusnya ke hidung, tapi mata tidak ikut sakit, maka itu di awal diduga orang sakit [covid-19] karena air mata.
"Tapi dulu terjadi ada orang yang terpapar covid-19 disertai peradangan mata, itu karena virusnya saking banyaknya, sehingga air mata tidak membersihkan semua, ada yang menempel di reseptor ACE2 di mata, jadi itu menimbulkan sakit di mata," ujarnya.