Logo DW

Skandal FinCEN Files: Mengungkap Transaksi Uang Kotor di Dunia

FinCEN Files
FinCEN Files
Sumber :
  • dw

Pergerakan uang kotor yang tidak terkendali mungkin tidak terdaftar sebagai ancaman langsung di tengah pandemi saat ini. Tetapi konsekuensinya sangat besar, karena para pedagang narkotika, penyelundup, dan skema Ponzi (investasi bodong) mengalihkan uang haramnya di luar jangkauan otoritas. Banyak penguasa dan industri memperkaya diri mereka secara tidak jujur, dan parahnya hal tersebut dibantu oleh sistem perbankan yang ada.

Pada tahun 2019, outlet media AS, BuzzFeed News, memperoleh bocoran dokumen keuangan Departemen Keuangan AS (USDT) dan membagikannya dengan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ). Bocoran tersebut adalah FinCEN Files, dokumen dari biro regulasi USDT yang bertugas menjaga sistem keuangan - Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN).

Selama 16 bulan terakhir, 400 jurnalis dari 88 negara menggali dokumen tersebut, melakukan wawancara dengan penyelidik dan korban, mempelajari secara intens catatan pengadilan dan arsip, serta meninjau data jutaan transaksi yang terjadi antara 1999 dan 2017.

FinCEN (US Financial Crimes Enforcement Network) adalah Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan AS. Di badan itu petugas dari Departemen Keuangan AS memerangi kejahatan keuangan. Kekhawatiran tentang transaksi yang dilakukan dalam dolar AS perlu dikirim ke FinCEN, bahkan jika transaksi itu terjadi di luar AS.

Aktivitas yang dianggap mencurigakan dicatat dalam laporan aktivitas mencurigakan (Suspicious Activity Reports atau SAR). Ini adalah catatan pergerakan uang yang dikumpulkan dan diserahkan sendiri oleh bank-bank ke Departemen Keuangan AS, ketika mereka mencurigai adanya aktivitas mencurigakan. Dokumen tersebut mengungkap adanya jejak kompleks hampir USD 2 triliun (Rp 28 ribu triliun) dari dana mencurigakan yang sedang diacak di seluruh dunia serta peran bank-bank itu sendiri.

Kegagalan bank

"Bukan pelaku kriminal itu sendiri yang mencuci uang tersebut. Jadi bank memiliki peran yang sangat penting karena mereka adalah sistem yang digunakan untuk memindahkan uang dari negara mereka (pelaku kriminal), ke tempat yang bagus dan aman," jelas Graham Barrow, seorang ahli pencucian uang, kepada ICIJ. "Kami semua akhirnya menanggung ini. Karena uang tersebut berasal dari pajak dan kontribusi kami kepada masyarakat," kata Barrow.

ICIJ, BuzzFeed News, dan mitra media termasuk jurnalis DW Pelin Ãœnker memeriksa lebih dari 2.100 SAR. Tim ICIJ memperoleh akses ke 17.600 catatan tambahan dengan tautan ke lembaga keuangan melalui Undang-Undang Kebebasan Informasi serta dari sumber lainnya selama proses pelaporan investigasi.