Dipaksa Lepas Jilbab, Muslimah LA Tuntut Polisi

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

Sambil diborgol, dia dibawa ke sebuah ruangan di dekat tempat pertemuan itu diadakan. Dalam gugatan disebutkan, Mubarak menjadi sasaran penggeledahan fisik yang mengganggu, meskipun petugas tampaknya tidak tahu apa yang mereka cari. Saat itulah seorang petugas mengambil jilbab Mubarak dan melepasnya tanpa persetujuannya.

“Seorang petugas laki-laki menyaksikan seorang petugas perempuan menggeledah saya dan menanggalkan hijab saya, tanpa meminta izin atau memberitahu saya. Saya berdiri di sana, diborgol, tangan di belakang punggung, tidak dapat memasang kembali hijab saya di kepala saya. Tak perlu dikatakan lagi, Saya sangat terkejut dan ketakutan, ”kata Mubarak.  

Dia mengatakan bahwa pihaknya merasa diekspos dan dipermalukan di depan umum. Satu-satunya kata yang terlintas di benak, kata Mubarak, adalah bahwa dirinya baru saja melepas jilbab dan mempertontonkan aurat.

"Jilbab itu suatu yang sakral, religius," kata dia.

Direktur Litigasi CAIR National Legal Defense Fund, Lena Masri,  mengatakan, ironisnya Mubarak sendiri menjadi korban kekerasan yang berlebihan saat audiensi publik tentang pembunuhan polisi yang terbukti melanggar kebijakan LAPD.

“Salah satu prinsip paling dasar yang mendasari negara kami dan yang tertanam dalam dalam Konstitusi Amerika Serikat adalah bahwa pemerintah dilarang mengganggu kemampuan kami untuk menjalankan keyakinan kami,” kata Masri.

Dia melanjutkan, sama sekali tidak ada alasan untuk melepas paksa hijab Nusaiba di depan petugas laki-laki ataupun lainnya. Masri mengatakan mereka telah menerima keluhan serupa tentang jilbab yang dilepas tanpa alasan di Michigan, Florida, North Carolina, dan negara bagian lainnya.