Dipaksa Lepas Jilbab, Muslimah LA Tuntut Polisi

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Usai dipaksa melepaskan jilbab pada tahun lalu, seorang Muslimah, Nusaibah Mubarak (26 tahun), menggugat Departemen Kepolisian Los Angeles. Gugatan federal yang diajukan, di Central District of California, Kamis (17/9) menyebut Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles Michel Moore, Detektif Polisi Corey Harmon, dan empat petugas sebagai terdakwa.

Dilansir di Religion News, Jumat (18/9), pada 17 September 2019, petugas memborgol dan menggeledah Nusaiba Mubarak dan secara paksa melepas jilbabnya pada pertemuan komisi polisi yang diadakan untuk membahas penembakan fatal oleh polisi terhadap Albert Ramon Dorsey. Tuduhan gugatan yang diajukan oleh Dewan cabang Los Angeles yang lebih besar di Los Angeles yakni tentang hubungan Amerika-Islam.

Departemen Kepolisian Los Angeles, menurut gugatan tersebut, melanggar hak Amandemen Pertama Mubarak dengan secara paksa melepas jilbabnya tanpa seizinnya di depan umum.

Gugatan tersebut meminta perintah yang mewajibkan pemerintah kota dan Departemen Kepolisian untuk mengadopsi kebijakan yang melarang melepas penutup kepala atau penutup kepala yang dikenakan untuk praktik keagamaan oleh tahanan atau tahanan.

Petugas Perwakilan LAPD, William Cooper, mengatakan dia tidak dapat berkomentar tentang proses pengadilan yang menunggu keputusan. Council on American-Islamic Relations dan Mubarak merinci insiden itu pada konferensi pers virtual yang diadakan pada live Facebook, Kamis (17/9).

Mubarak mengatakan dia menghadiri rapat komisi polisi untuk menunjukkan dukungannya kepada keluarga Dorsey, yang pada 2018 dibunuh oleh polisi saat dia berada di ruang ganti gym 24 Jam di Hollywood. Dalam gugatan itu disebutkan, saat Mubarak berdiri dalam antrean untuk berbicara, petugas bergerak ke arah pembicara lain untuk secara paksa mengeluarkannya dari ruangan setelah seorang komisaris menuduhnya telah melebihi waktunya.

Saat itulah Harmon berjalan menuju lorong tempat aktivis itu duduk dan memberi tahu Mubarak bahwa dia menghalangi jalannya. Menurut gugatan tersebut, Mubarak mulai memberi tahu Harmon bahwa dia tidak menghalangi, tetapi Harmon menangkapnya sebelum dia bisa menyelesaikannya. Dia diborgol dengan bantuan dua petugas lainnya.

"Saya dalam antrean untuk berbicara dan aktivis sudah duduk ketika polisi dengan paksa menuduh saya, memborgol saya, dan mencegah saya untuk berbicara sedikit dengan komisi dan keluarga korban," kata Mubarak pada konferensi pers, Kamis (17/9).