Tekan China, AS Jual Persenjataan Utama ke Taiwan
- dw
Melihat agresivitas Cina di Selat Taiwan, seorang pejabat senior AS mengatakan: “tidak ada keberimbangan kekuatan saat ini. Ini tidak seimbang. Dan saya rasa itu berbahaya."
Gedung Putih telah melakukan upaya untuk mengekspor senjata ke pihak sekutu AS, mencoba untuk meningkatkan pertahanan mereka, dan mengurangi ketergantungan pada pasukan AS.
Sementara, untuk pemilihan Presiden AS yang akan berlangsung pada 3 November mendatang, Trump dan kubu Republik telah mengembangkan retorika mereka terhadap Beijing dan berusaha menggambarkan lawan mereka, Joe Biden sebagai orang yang lemah terhadap Cina.
Sebelumnya pada awal Agustus, Reuters telah melaporkan bahwa Washington sedang merundingkan penjualan setidaknya empat drone canggihnya ke Taiwan dengan harga sekitar 600 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,9 triliun.
Taiwan berkomitmen perkuat militer
Pada saat yang bersamaan, keinginan Taiwan untuk membeli senjata meningkat setelah Tsai Ing-wen terpilih Kembali menjadi presiden pada Januari lalu dan telah menjadikan penguatan pertahanan Taiwan sebagai prioritas utama pemerintahannya.
Namun Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan isu yang dilaporkan itu adalah "asumsi media". Mengenai pembicaraan dan pembelian senjata dengan diam-diam dan rahasia, Taiwan tidak dapat memberi pernyataan sampai ada pemberitahuan resmi dari AS tentang penjualan apa pun ke Kongres AS.
Militer Taiwan terlatih dan dilengkapi peralatan dengan baik, dengan sebagian besar perangkat keras buatan AS, tetapi Cina memiliki keunggulan jumlah personel yang sangat besar dan menambahkan peralatan canggihnya sendiri.