Geger Para Tentara Myanmar Mengaku Membantai Muslim Rohingya
- dw
“Mereka secara sukarela mengakui kejahatan perang yang dilakukan oleh militer Myanmar,” kata juru bicara AA Khine Thu Kha, sembari menambahkan bahwa pembelot lain juga memberikan testimoni serupa, yang telah mereka unggah secara online dalam beberapa bulan terakhir.
Momen ‘monumental’ untuk keadilan?
Fortify Rights menyerukan agar para pria itu dituntut di ICC. Mereka menyebut pengakuan kedua tentara itu sebagai “momen monumental” dalam perjuangan Rohingya atas keadilan.
“Kedua pria ini memiliki informasi yang dapat membantu menjatuhkan komandan senior tentara Myanmar yang bertanggung jawab atas kejahatan keji,” kata Smith. “Bukan hanya itu, kedua orang ini juga harus diadili atas kejahatan mereka,” tambahnya.
Nay San Lwin, salah satu pendiri Free Rohingya Coalition, mengatakan kepada DW bahwa tentara Myanmar lain yang terlibat harus mengakui “kejahatan” mereka.
“Banyak korban Rohingya yang bersedia bersaksi tentang kejahatan yang dilakukan oleh Myanmar, tetapi karena negara itu tidak akan bekerja sama dengan ICC, tidak ada satu pun yang mengaku dari pihak pelaku,” katanya.
“Kedua tentara ini akan membuat perbedaan. Pernyataan mereka akan sangat membantu penyelidikan yang sedang berlangsung,” tambah Lwin.