Geger Para Tentara Myanmar Mengaku Membantai Muslim Rohingya
- dw
Payam Akhavan, seorang pengacara asal Kanada yang mewakili Bangladesh di ICC, mengonfirmasi kepada DW bahwa kedua pria itu muncul di pos perbatasan meminta perlindungan kepada pemerintah Bangladesh dan telah mengaku melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap warga Rohingya pada 2017.
Namun, dia tidak bisa memastikan apakah Bangladesh yang menyerahkan tentara tersebut ke ICC.
“Yang bisa saya katakan adalah kedua orang itu tidak lagi berada di Bangladesh,” kata Akhavan.
Kementerian Luar Negeri Bangladesh tidak mau menanggapi pertanyaan DW terkait bagaimana kedua tentara itu bisa sampai di Den Haag.
Myanmar sebut pengakuan kedua tentara itu paksaan.
Juru bicara militer Myanmar, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun, pekan lalu mengonfirmasi bahwa kedua pria dalam video itu adalah mantan tentara. Mereka mengklaim bahwa keduanya telah “disandera” oleh kelompok pemberontak AA dan “diancam dan dipaksa untuk membuat pengakuan”.
Namun, AA menolak klaim itu dan mengatakan kedua tentara itu telah meninggalkan tempat tersebut.