Yoshihide Suga Selangkah Lagi Jadi PM Jepang

Yoshihide Suga
Sumber :
  • Twitter @FRANCE24

VIVA – Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dipastikan akan menggantikan Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang. Hal ini setelah partai berkuasa di Jepang, Partai Liberal Demokrat (LDP), memilih Suga sebagai pemimpin barunya. 

Alasan Pengadilan Kriminal Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu

Suga dengan mudah memenangkan pemungutan suara, dengan 377 dari total 534 suara sah dari anggota parlemen LDP dan perwakilan daerah.

Mengingat mayoritas anggota legislatif adalah LDP, Suga akan dengan mudah memenangkan suara parlemen pada Rabu pekan ini. Suga tinggal selangkah lagi jadi perdana menteri menggantikan Abe, yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Presiden Prabowo dan PM Selandia Baru Bertemu, Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Dua Negara

Baca Juga: Yoshihide Suga Muncul jadi Kandidat PM Jepang Pengganti Shinzo Abe

Suga berterima kasih kepada Abe dan berjanji untuk terus maju dengan reformasi. Bulan lalu, Abe memutuskan mengundurkan diri karena kesehatan yang buruk sehingga mengakhiri hampir delapan tahun masa jabatannya.

Terlalu Banyak Kontroversi, Popularitas Netanyahu Menurun di Israel

Dia menceritakan pengalamannya yang berlatar belakang sebagai anak petani dan hidup dengan sederhana.

"Saya lahir sebagai anak tertua seorang petani di Akita. Tanpa pengetahuan atau ikatan darah, saya terjun ke dunia politik mulai dari nol, dan telah mampu menjadi pemimpin LDP bersama semua tradisi dan sejarahnya," kata Suga seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin, 14 September 2020.

Dia menekankan tekadnya sebagai pemimpin yang mengabdi untuk Jepang. "Saya akan mengabdikan diri untuk bekerja bagi Jepang dan warganya," ujar Suga.

Suga menegaskan dia akan melanjutkan strategi khas Abe yang dijuluki 'Abenomics', melalui kebijakan moneter yang muda. Pun, pengeluaran pemerintah dan reformasi sambil mengatasi masalah COVID-19 dan ekonomi yang merosot.

Dia juga siap menghadapi masalah jangka panjang seperti populasi jepang yang menua dan angka kelahiran rendah. (lis)

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Kemlu Prancis Sebut Netanyahu Tidak Bisa Ditangkap ICC karena Punya 'Privilege' Kekebalan Hukum

ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu, mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant, dan kepala militer Hamas Mohammed Deif.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024