20 Tahun Perang, Akhirnya Afghanistan-Taliban Berunding

VIVA Militer: Kelompok milisi Taliban
Sumber :
  • New York Times

VIVA – Negosiasi perdamaian bersejarah antara pemerintah Afghanistan dan Taliban akan dimulai hari ini, Senin, 14 September 2020. Pembicaraan damai telah dibuka di Ibu Kota Qatar, setelah kedua pihak bermusuhan selama puluhan tahun.

Anti-Imigran, Trump Batalkan Penerbangan 1.600 Warga Afganistan yang Ingin Pindah ke AS

Afghanistan telah menderita akibat perang bersaudara selama 20 tahun, karena adanya ketidaksepakatan yang sengit tentang pemerintahan negara. Perang ini juga menyebabkan puluhan ribu orang tewas. Menurut data Perserikatan Bangsa Bangsa, selama enam bulan pertama di tahun ini saja hampir 1.300 warga sipil termasuk anak-anak telah tewas di Afghanistan.

"Penderitaan rakyat Afghanistan telah berlangsung terlalu lama," kata utusan PBB, Deboray Lyons.

Rezim Assad Runtuh, Begini Cara Ukraina Perkuat Pengaruhnya di Timur Tengah

Baca juga: Penyintas Perempuan Afghanistan Hadapi Taliban di Meja Perundingan

Pembicaraan intra-Afghanistan seharusnya berlangsung pada bulan Maret lalu, namun ditunda karena perjanjian pertukarang tahanan antara Amerika Serikat dan Taliban yang direvisi pada bulan Februari. Perjanjian damai ini juga berdampak pada pemerintah Amerika Serikat, untuk memenuhi salah satu janji kampanye utama Presiden Donald Trump yaitu menarik negaranya keluar dari 'perang tanpa akhir'.

Pakistan Akui Kirim Serangan Udara di Afghanistan Hingga Menewaskan Teroris

Di bawah perjanjian tersebut, AS akan menarik ribuan pasukan sebagai imbalan bagi Taliban yang berjanji untuk berhenti menggunakan Afghanistan sebagai landasan peluncuran serangan teroris. Jika Taliban memenuhi komitmennya, 13 ribu tentara AS akan ditarik dalam waktu 14 bulan.

Dilansir dari The Sun, pembicaraan ini dianggap bersejarah karena adanya tantangan selama puluhan tahun untuk membuat kedua belah pihak menyetujui sistem politik yang seharusnya dipatuhi negara.

Pemerintah Afghanistan mendukung sistem politik demokratisnya saat ini, sementara Taliban ingin menerapkan kembali versi hukum Islam untuk mengatur rakyat. Butuh hampir enam bulan untuk membawa Taliban dan pemerintah ke meja perundingan. (ase)

VIVA Militer: Serangan roket Hamas Palestina ke Israel

Utusan Trump: Pelaksanaan Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Lebih Sulit dari Pelaksanaan Kesepakatan

Utusan Presiden Donald Trump untuk Timur Tengah akan melakukan perjalanan ke kawasan tersebut guna memantau kepatuhan gencatan senjata di dan sekitar Jalur Gaza.

img_title
VIVA.co.id
23 Januari 2025