Penerbangan ke Arab Saudi akan Dibuka Lagi, Umrah Masih Ditutup

Jemaah haji usai melaksanakan Tawaf Qudum di Masjidil Haram
Sumber :
  • Twitter @HajMinistry

VIVA – Arab Saudi akan kembali membuka penerbangan internasional keluar masuk wilayahnya per 1 Januari 2021. Pembukaan ini menyusul keputusan yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri terkait persetujuan Kerajaan Arab Saudi untuk pencabutan pembatasan secara menyeluruh, yang sebelumnya diberlakukan karena pandemi COVID-19.

Rahasia Sukses Memulai Bisnis Travel Haji dan Umrah untuk Pemula

Hal itu mencakup izin keluar masuk wilayah Arab Saudi, baik melalui darat, laut dan udara. Namun demikian, harus sesuai dengan protokol dan prosedur kesehatan pencegahan virus yang ditetapkan oleh komite terkait dengan menerapkan aturan mencegah penyebaran virus corona di wilayah Kerajaan.

Baca: Umrah 1442H Tunggu Dibukanya Penerbangan dan Protokol Kesehatan

AQUA & DMI Beri Kesempatan Ibadah Umrah bagi 20 Khadimatul Masjid dari 6 Provinsi di Indonesia

Pembukaan penerbangan internasional ini seakan menjadi angin segar bagi dunia internasional, khususnya bagi para peziarah Tanah Suci Mekah dan Madinah, jemaah umrah, yang sudah menanti dibukanya lagi akses masuk ke Arab Saudi. 

Sebelumnya, Arab Saudi memutuskan penghentian sementara pelaksanaan ibadah umrah dan ziarah ke Masjid Nabawi sejak 27 Februari 2020, menyusul merebaknya pandemi COVID-19. Pembatasan demi pembatasan dilakukan Arab Saudi, khususnya izin masuk ke Tanah Suci Mekah dan Madinah sangat ketat. 

Polisi Bakal Panggil Isa Zega Usai Dilaporkan karena Kasus Dugaan Penistaan Agama

Pun dengan ibadah haji tahun ini, dilakukan dengan jemaah terbatas, cuma warga lokal dan ekspatriat yang ada di Arab Saudi saja. Jumlahnya juga sangat terbatas, tak lebih dari 2.000 orang. 

Dilansir SPA, Senin, 14 September 2020, sumber resmi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa pencabutan pembatasan keluar masuk warga ke Kerajaan mulai 1 Januari 2021 sejalan dengan tindakan pencegahan dan protokol terkait virus corona.

Keputusan itu diambil berdasarkan perkembangan terbaru dalam penanganan pandemi di wilayah Kerajaan Arab Saudi dan juga menyoroti tingkat penyebaran epidemi yang terus tinggi di sejumlah negara, beberapa di antaranya saat ini menghadapi gelombang kedua pandemi. Sehingga, meskipun akan segera dibuka seluruh akses, tetap dilakukan secara selektif dan bertahap.

Pembukaan akses penerbangan keluar-masuk Arab Saudi akan dilakukan secara terbatas dan bertahap mulai 15 September 2020. Itu pun dengan pengecualian. Yakni warga negara Arab Saudi atau ekspatriat yang memenuhi ketentuan tertentu saja yang boleh bepergian keluar-masuk Arab Saudi. Tentunya sesuai dengan prosedur ketat tindakan pencegahan dan protokol pencegahan virus corona.

Bagaimana dengan penerbangan umrah? Otoritas Arab Saudi hingga kini belum memutuskan kapan penerbangan internasional untuk jemaah umrah akan dibuka kembali. Dalam keterangan resminya Minggu malam, Arab Saudi masih merencanakan pembukaan umrah di masa pandemi, tanpa merujuk waktu pastinya.

"Sebuah rencana akan diumumkan untuk memungkinkan pelaksanaan umrah secara bertahap mengingat perkembangan terkait pandemi," ungkap sumber resmi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Sebelumnya, Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengatakan pembukaan kembali penyelenggaraan ibadah umrah masih menunggu dibukanya penerbangan dan ketentuan protokol kesehatan.

Hal ini ditegaskan Endang Jumali yang ikut mendampingi Konjen RI Eko Hartono dalam pertemuan dengan Deputi Umrah Kementerian Haji dan Umrah Abdul Aziz Wazzan di Jeddah. Pertemuan ini berlangsung pada 3 September 2020. Hadir juga koordinator fungsi konsuler KJRI Jeddah.

"Pembukaan kembali penyelenggaraan ibadah umrah diharapkan dapat terwujud dalam waktu dekat," ujar Endang Jumali, Jumat, 4 September 2020.

Namun, menurut Endang, ada persyaratan yang harus terpenuhi sebelum dibukanya musim umrah. Pertama, penerbangan internasional di Arab Saudi sudah dibuka kembali. Kedua, ketentuan protokol kesehatan bagi jemaah umrah di masa pandemi COVID-19 telah ditetapkan oleh Kemenkes Saudi.

"Ketentuan protokol kesehatan bagi jemaah umrah masih dibahas dan dikoordinasikan dengan pihak dan instansi terkait, termasuk Otoritas Penerbangan Sipil (GACA) sebagai pihak yang mengeluarkan regulasi penerbangan," jelas Endang. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya