Streaming Video dan Game Ternyata Menghasilkan Emisi Gas Rumah Kaca
- dw
Kegiatan streaming video dan bermain game dengan definisi tinggi dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan tergantung dari teknologi yang digunakan, demikian menurut sebuah studi yang didukung pemerintah Jerman yang dirilis pada Kamis (10/09).
Laporan yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Federal Jerman tersebut menghitung jumlah karbon dioksida yang dihasilkan oleh pusat data tempat penyimpanan material yang kemudian akan disalurkan ke konsumen dengan menggunakan teknologi transmisi.
Dalam laporan ini disimpulkan bahwa streaming video melalui kabel serat optik menghasilkan jumlah emisi CO2 paling rendah, yakni 2 gram per jam. Sementara transmisi data yang menggunakan kabel tembaga (VDSL) dapat menghasilkan karbon sebanyak dua kali lipat. Sedangkan teknologi seluler 3G menghasilkan 90 gram CO2 per jamnya.
Menteri Lingkungan Hidup Jerman, Svenja Schulze, mengatakan bahwa studi tersebut merupakan upaya untuk membantu menyediakan data yang solid bagi para pembuat keputusan. Infrastruktur digital menjadi makin penting saat negara-negara berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca yang memanaskan atmosfer.
“Adalah mungkin untuk dapat mengalirkan data tanpa menimbulkan dampak negatif pada iklim jika Anda melakukannya dengan benar dan memilih metode yang tepat untuk transmisi data,” ujar Schulze. “Dari perspektif lingkungan, menyiapkan lebih banyak hotspot WiFi publik adalah ide yang baik karena lebih ramah terhadap iklim bila dibandingkan dengan streaming di jaringan seluler,” kata Schulze.
Teknologi terbaru bantu kurangi emisi
Penulis laporan tersebut juga mengatakan bahwa streaming melalui teknologi seluler generasi mendatang, yang dikenal dengan 5G, akan menghasilkan emisi karbon dioksida sebesar 5 gram per jam. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi terbaru yang meluas dapat membantu mengurangi konsumsi energi.