Kisah 83 Anak Yahudi Disembunyikan dan Dilindungi Biarawati dari Nazi
- bbc
"Anak-anak akan pergi tidur, yang lebih tua berpasangan dengan yang lebih muda dan, saat ledakan pertama terdengar di malam hari, dengan tergesa-gesa tapi tetap diam, mereka harus pergi ke hutan dan meninggalkan biara," dia menulis pada tahun 1946.
Namun, dia kemudian memutuskan untuk menyembunyikan anak-anak tanpa menunggu penyerang datang. Satu kelompok, termasuk Annie, dibawa ke kapel.
"Pendeta itu kuat dan bisa mengangkat bangku. Dia membuka pintu ke ruang bawah tanah. Kami meluncur di sana," katanya.
Ruang bawah tanah kecil itu memiliki panjang 2,5m dan tinggi kurang dari 1,5m.
Tujuh anak berkumpul di sana selama lima hari. Mereka tidak dapat berdiri atau berbaring untuk tidur pada malam yang panjang, dan hanya diperbolehkan keluar untuk waktu yang singkat pada dini hari, untuk berolahraga, makan, minum dan pergi ke toilet.
Udara masuk melalui lubang kecil yang terhubung dengan halaman.
"Setelah lima hari tidak mungkin lagi untuk bertahan," kata Annie.
"Bayangkan jika para biarawati ditangkap," tambahnya.
Hari-hari tersembunyi di bawah tanah membekas pada kehidupan Annie - setelah itu dia selalu tidur dengan lampu di malam hari. Hélène cukup beruntung karena ditampung oleh keluarga setempat.
Meskipun mereka tidak memasuki biara, SS meninggalkan jejak kehancuran tepat di depan pintu biara.
"Kami menemukan beberapa maquisards [anggota Maquis] yang telah terbunuh dan dilempar di jalan. Jerman memberi contoh agar yang lain tidak melawan," kata Annie.
Suster Denise ingin memberi penghormatan kepada orang mati dan meminta Annie membantunya menempatkan bunga di setiap mayat.
Pada Juni 1944, Das Reich diperintahkan ke utara untuk bergabung dalam upaya mengusir pendaratan Sekutu di Normandia.
Dalam perjalanannya, mereka mengambil bagian dalam dua pembantaian yang dirancang untuk menghukum penduduk setempat atas aktivitas Maquis di daerah tersebut.
Kemudian, setibanya di Normandia, pasukan itu dikepung oleh pasukan AS dan dihancurkan. Sekitar 5.000 orang pasukan meninggal dan lebih dari 200 tank dan kendaraan tempur lainnya hancur.
Penghargaan `orang yang bertindak patut di antara bangsa-bangsa`
Setelah Prancis selatan dibebaskan, pada Agustus 1944, anak-anak Yahudi perlahan-lahan meninggalkan biara. Albert Seifer dipertemukan kembali dengan keluarganya, termasuk ayahnya, yang kembali hidup-hidup dari Auschwitz.