Tahap Akhir Vaksin COVID-19 Oxford Terpaksa Ditangguhkan, Apa Sebab?
- abc
50.000 orang berpartisipasi dalam uji coba Oxford
Vaksin yang dikembangkan Oxford telah menghasilkan respon kekebalan tubuh dalam percobaan pada manusia tahap pertama, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kandidat terdepan dalam perlombaan untuk memerangi virus yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian dan melumpuhkan ekonomi global.
Akhir bulan lalu, AstraZeneca mulai merekrut 30.000 orang di Amerika Serikat untuk studi vaksin terbesarnya.
Selain itu, perusahaan ini juga sedang menguji vaksin pada ribuan orang di Inggris, serta di Brasil dan Afrika Selatan dalam penelitian yang lebih kecil.
Sebelumnya, ilmuwan utama dalam uji coba ini, Andrew Pollard, mengatakan data uji coba vaksin kemungkinan besar akan diberikan kepada regulator tahun ini.
Perusahaan Australia CSL mengatakan pihaknya berencana untuk mulai memproduksi kandidat vaksin Oxford paling cepat bulan depan untuk persiapan peluncurannya di Australia.
Pakar vaksin dari Australia, Tony Cunningham, yang telah mengelola beberapa uji coba fase 3 di seluruh dunia, mengatakan kepada ABC jika "efek samping yang parah" ini relatif umum.