Logo ABC

Tahap Akhir Vaksin COVID-19 Oxford Terpaksa Ditangguhkan, Apa Sebab?

Pemerintah Australia sebelumnya berencana untuk menyiapkan vaksin COVID untuk tahun depan, tapi pakar mengatakan hal tersebut terlalu ambisius.
Pemerintah Australia sebelumnya berencana untuk menyiapkan vaksin COVID untuk tahun depan, tapi pakar mengatakan hal tersebut terlalu ambisius.
Sumber :
  • abc

Pemerintah Australia telah mengamankan 33,8 juta dosis vaksin Oxford untuk kemudian diproduksi di dalam negeri.

Selain itu, 51 juta dosis vaksin potensial yang sedang dikembangkan oleh University of Queensland dan CSL juga telah dipesan Pemerintah Australia.

Rencananya, sebanyak total 84 juta dosis vaksin yang potensial ini akan diluncurkan gratis secara bertahap sepanjang tahun depan, di antaranya 3,8 juta dosis vaksin Oxford yang menurut pemerintah akan diluncurkan pada awal Januari, sambil menunggu uji coba yang berhasil.

Namun, para ahli vaksin pada hari Senin (07/09) memperingatkan jangka waktu yang ditetapkan Pemerintah Federal terlalu "ambisius" dan "optimis", mengingat sebagian besar uji coba fase tiga membutuhkan waktu setidaknya satu tahun untuk menyelesaikannya.

Dalam pernyataannya, Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt mengatakan penangguhan ini menunjukkan kerasnya proses uji coba dan perusahaan sedang bekerja untuk mempercepat peninjauannya.

Greg Hunt juga mengatakan, Australia sedang mengejar "strategi vaksin COVID-19 yang lebih terdiversifikasi", seperti uji coba vaksin yang dikembangkan University of Queensland, serta pembicaraan pemerintah dengan produsen vaksin lain yang menjanjikan.

An employee wears a mask, goggles and hairnet at the Brazilian trials for the potential coronavirus vaccine developed by Oxford. Seorang karyawan terlihat di Pusat Referensi untuk Imunobiologi Khusus (CRIE) dari Universitas Federal Sao Paulo (Unifesp) tempat uji coba vaksin virus corona Oxford/AstraZeneca dilakukan, di Sao Paulo, Brasil, 24 Juni 2020. Gambar diambil 24 Juni 2020. (Reuters: Amanda Perobelli)