Islamofobia Bayangi Australia, Amankah untuk Minoritas Muslim?

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

Bagaimana dengan usia dan pendidikan?

Orang yang lebih muda kurang Islamofobia dibandingkan orang Australia yang lebih tua. Mereka yang berusia 18 hingga 34 tahun mendapat skor 2,32 pada skala Islamofobia, sedangkan mereka yang berusia di atas 65 mendapat skor 2,80. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan prasangka meningkat seiring bertambahnya usia.

Hal ini disebabkan sikap sosial, terutama yang ada dalam kurikulum sekolah dan program universitas, telah berubah secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Mereka yang memiliki pendidikan lebih formal juga tidak terlalu Islamofobia. Mereka yang berpendidikan universitas mendapat skor 2,47, dibandingkan dengan 2,90 untuk mereka yang hanya sepuluh tahun sekolah. 

Orang-orang yang diidentifikasi sebagai Kristen lebih Islamofobia (2,77) dibandingkan mereka yang tidak beragama (2,48) dan mereka yang beragama lain (non-Islam) (2,45). Hal ini berlaku baik di pinggiran kota target dan wilayah metropolitan yang lebih luas yang diteliti, meskipun dalam kasus sebelumnya, perbedaannya lebih kecil.

Kepuasan responden terhadap pendapatan merupakan prediktor Islamofobia yang lebih kuat daripada tingkat pendapatan itu sendiri. Skor turun dari 2,86 untuk responden yang kesulitan menjadi 2,49 untuk responden yang nyaman.

Dibandingkan dengan banyak negara Barat lainnya, Australia bukanlah tempat terburuk untuk menjadi minoritas Muslim. Sebuah survei 2015 menemukan hanya sekitar 10 persen responden Australia yang sangat Islamofobia. Namun, kita tidak boleh berpuas diri, terutama setelah serangan teroris masjid Christchurch tahun lalu, yang dilakukan orang Australia. 

Kami tahu liputan media sangat penting dalam hal Islamofobia. Hal ini dapat membuat orang terpapar gambaran negatif tentang Islam dan Muslim, pernyataan intoleran oleh para pemimpin politik dan pembuat opini lainnya.