Cuaca Ekstrem di California, WNI Diimbau Waspada

Suasana di California, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA - Cuaca ekstrem yang melanda California sejak Sabtu, 5 September 2020, menyentuh suhu hingga 48 derajat celsius di beberapa daerah di California Selatan.

"Suhu udara di California Selatan dalam beberapa hari ke depan sangat ekstrem. Di beberapa wilayah bahkan mencapai hampir 50 derajat celsius," kata Konsul Protokol dan Konsuler KJRI Los Angeles, Ardian Budhi Nugroho, melalui siaran persnya, Senin, 7 September 2020.

Baca juga: Hebatnya Petani Vietnam Terpaksa Bertani Malam karena Cuaca Ekstrem

Dia menyampaikan bahwa Konsulat Jenderal RI di Los Angeles terus melakukan komunikasi intensif dengan kantong-kantong warga negara Indonesia (WNI) di California Selatan.

"Kami terus berkomunikasi dengan para WNI kita. Sejauh ini, WNI kita tidak ada yang terdampak serius akibat cuaca ekstrem ini," kata Ardian.

Menurut pengakuan Suwanto, WNI yang bermukim di Los Angeles, cuaca sangat panas di kawasan Los Angeles. "Cuaca luar biasa panas. Kemarin, 5 September saya dan Komunitas Gowes Indonesia di Los Angeles gowes di sekitaran LA dan cuaca panas sekali. Anginnya pun panas," ujarnya.

“Suhu udara hari ini 45 derajat celsius. Kemarin 5 September mencapai 48 derajat celsius. Puji Tuhan, kami dan komunitas kami sehat semua,” kata Jaurat Sianturi, diaspora Indonesia yang bermukim di California Selatan.

Cuaca ekstrem yang melanda California di libur panjang "Hari Buruh" ini juga berpotensi kebakaran hutan dan lahan.

Senator AS Blak-blakan Sebut Pemerintahnya Langgar UU karena Jual Senjata kepada Israel

"Panasnya udara dan angin dalam beberapa hari ini disinyalir dapat memicu kebakaran hutan dan lahan. Kami  mengimbau agar WNI hati-hati dan waspada," tutur Ardian. (art)

Laporan: Yanri Subekti/ tvOne.

AS Sanksi Organisasi dan Perusahaan Israel Pendukung Kolonialisme di Tepi Barat Palestina
Gedung kongres Amerika Serikat, Capitol.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Sejak genosida dimulai, AS telah memberikan lebih dari 18 miliar dolar AS (Rp286,2 triliun) dalam bentuk senjata kepada pemerintah Israel, kata anggota Kongres.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024