Ancaman Erdogan Bila Yunani Tidak Mau Berunding
- republika
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu kemarin memperingatkan Yunani untuk memasuki pembicaraan mengenai sengketa klaim teritorial Mediterania timur. Bila tidak merespons atau bersedia akan menghadapi konsekuensinya.
"Mereka akan memahami bahasa politik dan diplomasi, atau di lapangan dengan pengalaman yang menyakitkan," katanya pada upacara pembukaan rumah sakit di Istanbul.
Ankara saat ini berhadapan dengan Yunani dan Siprus atas hak eksplorasi minyak dan gas di Mediterania timur. Semua pihak telah mengerahkan angkatan laut dan udara untuk menegaskan klaim mereka yang bersaing di wilayah tersebut.
"Mereka akan memahami bahwa Turki memiliki kekuatan politik, ekonomi dan militer untuk merobek peta dan dokumen tidak bermoral yang diberlakukan," tambah Erdogan, merujuk pada daerah yang ditandai oleh Yunani dan Siprus sebagai zona maritim ekonomi mereka.
Dia menekankan bahwa Turki "siap untuk setiap kemungkinan berserta hasilnya."
Sementara itu seperti dilansir timeofisrael, media Turki melaporkan bahwa tank-tank sedang dipindahkan menuju perbatasan Yunani. Surat kabar Cumhuriyet mengatakan 40 tank diangkut dari perbatasan Suriah ke Edirne di barat laut Turki dan membawa foto-foto kendaraan lapis baja yang dimuat ke truk.
Seorang pejabat militer yang berbicara tanpa menyebut nama sejalan dengan peraturan pemerintah mengatakan pengerahan itu adalah gerakan pasukan reguler dan tidak terkait dengan ketegangan dengan Yunani.