Survei Ungkap Warga Prancis Kurang Sensitif Soal Kartun Nabi
- republika
- Sebanyak 13 persen Muslim mengatakan mereka tidak peduli kepada para pembunuh. Proporsi tiga kali lebih tinggi daripada yang diamati di antara non-Muslim (4 persen)
- Sebanyak Proporsi Muslim Prancis yang menyatakan tidak mengutuk para pembunuh Charlie Hebdo dua kali lipat rata-rata nasional, 18 persen dibandingkan dengan 8 persen
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar seperempat pemuda Muslim di bawah 25 tahun tidak secara eksplisit mengutuk para pelaku. Sedangkan 12 persen mengutuk mereka seraya mengaku membagikan beberapa alasan mereka.
Selain itu, temuan menunjukkan bahwa mayoritas opini publik Prancis (59 persen) yakin bahwa Charlie Hebdo benar menerbitkan kartun penghujatan atas nama kebebasan berekspresi. Di sisi lain, 69 persen Muslim percaya bahwa penerbitan kartun Nabi SAW adalah salah.
Sebanyak 41 persen Muslim menyatakan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam mengheningkan cipta, berkabung untuk menghormati para korban serangan itu. Presentasenya dua kali lebih tinggi dari seluruh masyarakat Prancis (20 persen).
Dan mayoritas Muslim juga mengatakan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam pawai yang diselenggarakan di bawah slogan "Je suis Charlie" (61 persen), dibandingkan dengan proporsi yang jauh lebih tinggi daripada yang diukur untuk semua masyarakat Prancis (47 persen).