Penyimpan Jenazah Dua Perempuan dalam Kulkas Dihukum Seumur Hidup
Jumat, 4 September 2020 - 18:04 WIB
Sumber :
- bbc
Pengadilan mendengar bahwa sebelumnya Younis kerap mendapat hukuman karena melakukan penyerangan terhadap pasangannya.
Investigasi BBC telah mengidentifikasi serangkaian masalah yang berkaitan dengan kasus tersebut:
- Pada tahun 2002, seorang gadis remaja memberi tahu polisi bahwa Younis telah menyerangnya dengan palu dan linggis. Tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil.
- Pada 2007, 36 dakwaan terhadap Younis yang berkaitan dengan dua gadis perempuan tidak dilanjutkan setelah hakim memerintahkan bahwa juri harus membebaskannya dari banyak pelanggaran, menyusul adanya bukti dari salah satu korban.
- Pada 2008, kesepakatan pembelaan mengakibatkan beberapa dakwaan terhadap Younis dihentikan, termasuk pemerkosaan dan penyerangan seksual.
- Pada 2016, Szucs ditempatkan di sebuah rumah perlindungan bagi para korban perdagangan manusia setelah dia dilempar dari blok apartemen oleh seorang pria - bukan Younis - yang mendapat jaminan setelah diduga memperkosanya. Crown Prosecution Service (CPS), lembaga penuntutan pidana yang melayani wilayah Inggris dan Wales, telah menolak untuk mengesahkan tuduhan pemerkosaan setelah pertama kali dilaporkan pada Februari 2015. Polisi kehilangan kontak dengannya karena dia berada di bawah kendali Younis.
- Penyelidikan orang hilang terhadap Mustafa - yang dimulai pada 2018 - tidak memeriksa bukti telepon vital, yang akan menunjukkan kontak dengan Younis sekitar waktu dia menghilang. Ini sekarang menjadi subjek penyelidikan internal Scotland Yard setelah keluarganya mengajukan serangkaian keluhan.
Younis, yang dikenal sebagai "Boxer", menyangkal pembunuhan tetapi mengakui menyembunyikan kedua perempuan di kulkas, mengaku bersalah atas dua tuduhan mencegah penguburan yang sah dan layak.
Dia mengaku sedang keluar ketika Szucs meninggal di flatnya dan tidak memberi tahu polisi karena dia "panik".