Alquran Dibakar di Swedia, Habib Nabiel: Jangan Balas Bakar Injil

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

 "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan."

Habib Nabiel menegaskan, apa yang mereka lakukan terhadap Alquran jelas perbuatan bodoh. Mereka tidak mengetahui sama sekali keutamaan Alquran sehingga mereka tanpa menyesal membakar Alquran. "Jadi sudah jelas mereka itu bodoh, tak mengerti tentang keutamaan Alquran, keutamaannya Allah keutamaanya Rasulullah," katanya. 

Jadi kata Habib Nabiel, ketika kejahatan itu sudah ada kaitannya dengan masalah keagamaan seperti pembakaran kitab suci, dan pembakaran umah ibadah itu Allah melarang keras membalasnya. Jika mendapati kitab suci kita dan rumah ibadah dibakar kita diwajibkan bersabar tak boleh membalasnya. "Itu dilarang di dalam Islam tidak boleh," katanya.

Habib Nabiel berpesan sebagai umat Islam jangan sekali-kali kita meremehkan kitab suci, rumah ibadah bahkan tuhan mereka, walaupun tujuannya membalas tetap tidak dibenarkan. Karena sesungguhnya kitab suci ahlul kitab seperti injil, taurat dan jabur dan juga para rasul yang membawanya merupakan utusan Allah SWT yang mesti diimani. 

"Walaupun sekarang kita katakan kita beriman kepada injil, kita katakan kita beriman kepada taurat tapi bukan yang sekarang. Karena yang sekarang ini sudah mengalami banyak sekali perubahan, perusakan, penambahan pemutarbalikan terlalu banyak penyimpangan," katanya.

Meski demikian, kata Habib Nabiel kitab suci itu merupakan kitab suci kita semua. Dan bahwa sekarang kitab itu sudah tidak memenuhi syarat sebagai kitab suci yang diturunkan Allah, kita tak boleh merusaknya. "Walaupun kita tahu kitab itu banyak perubahan, perusakan, penambahan pengurangan, tidak seperti dulu lagi," katanya.Â