14 Terdakwa Penyerang Charlie Hebdo dan Supermarket Yahudi Diadili
- dw
Serangan dari tanggal 7-9 Januari 2015 dimulai saat di kantor media Charlie Hebdo tengah berlangsung rapat editorial, di kantor yang tidak bertanda dan dijaga oleh polisi sejak penerbitan karikatur Nabi Muhammad.Cherif dan Said Kouachibersaudara ditembak mati saat kejadian dan lainnya membajak kendaraan dan melarikan diri. Mereka mengklaim serangan itu atas nama al-Qaida.
Saling terkait
Dua hari kemudian, pada malam Sabat Yahudi, Amedy Coulibaly menyerbu supermarket Hyper Cacher, menewaskan empat sandera dengan mengatasnamakan ISIS dan mengambil kendali atas kantor percetakan di luar ibu kota Prancis. Para penyerang itu tewas dalam penggerebekan polisi.
Perlu waktu berhari-hari bagi para penyelidik untuk menyadari bahwa Coulibaly juga bertanggung jawab atas kematian polisi perempuan muda sehari sebelumnya.
Perlu waktu berminggu-minggu lagi untuk mengungkap jaringan penjahat dan teman-teman tetangga yang menghubungkan ketiga penyerang. Saat itu istri Coulibaly telah berangkat ke Suriah dengan bantuan dua saudara laki-lakinya yang juga didakwa dalam kasus tersebut. Sebagian besar dari 11 orang yang akan tampil bersikeras turut membantu pembunuhan massal tersebut tanpa sadar.
Meskipun ada banyak dukungan global, serangan itu juga terlihat sebagai kegagalan intelijen besar-besaran. Otoritas Prancis menghentikan penyadapan telepon salah satu Kouachi bersaudara beberapa bulan sebelum mereka menyerbu kantor editorial. Setidaknya satu orang dari mereka pernah berlatih dengan al-Qaida Yaman dan telah dihukum karena pelanggaran terorisme sebelumnya.
“Pemerintah gagal. Jika dinas intelijen sudah melakukannya pekerjaan mereka, ini tidak akan terjadi,'' kata Isabelle Coutant-Peyre, saalh seorang pengacara,“Para korban tidak hanya menginginkan vonis bersalah, tapi keadilan nyata. Kebenaran harus diungkapkan. Ini bukan pengadilan balas dendam, tapi keadilan yang ingin diketahui.''