Logo ABC

Mahasiswa Asing di Australia Tetap Dibayar Rendah Saat Pandemi Corona

Nav Mittal mengatakan sekarang ini sedikit sekali pekerjaan yang tersedia bagi mahasiswa asing di Australia di tengah pandemi COVID-19.
Nav Mittal mengatakan sekarang ini sedikit sekali pekerjaan yang tersedia bagi mahasiswa asing di Australia di tengah pandemi COVID-19.
Sumber :
  • abc

Sebelumnya dia pernah bekerja di sebuah restoran di Wollongong sebagai tukang cuci piring dan kadang merangkap jadi pelayan.

Di restoran tersebut dia mendapat bayaran antara AU$10-13 (sekitar Rp 100 ribu-Rp 130 ribu) per jam, padahal menurut Fair Works, seharusnya upahnya adalah AU$26.03 (Rp 260 ribu) per jam

Karan mengatakan dia melihat pekerja warga Australia mendapat bayaran sesuai peraturan di restoran tersebut karena mereka tahu bagaimana melaporkan masalah ke pihak berwenang.

Sementara menurutnya mahasiswa asing enggan protes atau melapor karena pekerjaan paruh waktu itu sudah didapat.

Mereka juga khawatir bahwa kalau mereka mempertanyakan upah, mereka akan diberhentikan.

"Susah sekali menemukan pekerjaan dalam situasi pandemi COVID-19, jadi kita berusaha bertahan dengan pendapatan seperti sekarang," kata Karan.

"Kita hanya berusaha menyesuaikan dengan pendapatan yang ada dan kita tidak mau dan tidak berani protes terhadap majikan.