Kisah Warga Indonesia di Christmas Island, Pulau yang Bebas Corona
- abc
"Saya rasa pergaulan saya dengan orang Melayu dan Barat di sini cukup erat seperti di Indonesia," kata dia.
"Kalau kita sakit atau ada musibah, orang-orang sekitar mendukung kita."
Mona (ketiga dari kiri) mengatakan dapat berbaur dengan masyarakat Christmas Island yang berasal dari negara berbeda-beda.
Supplied: Mona Foster
Karena populasinya yang relatif sedikit, mudah bagi Mona untuk mengenali warga baru, termasuk bisa langsung tahu saat ada warga Indonesia lain yang baru mulai menetap di sana.
Seperti ketika Mona mengetahui tentang Safira dari Matt, yang saat itu bekerja di rumah sakit pulau tersebut.
Sebelum menginjakkan kaki di pulau ini, Safira hanya mengetahui Christmas Island sebagai tempat berjudi karena keberadaan Casino yang ditutup pada tahun 1998.
Namun, kini, pulau tersebut menjadi tempat idamannya untuk ditinggali di masa depan.
"[Kehidupan] di pulau ini it"s very relaxing [sangat santai] jadi tidak hustle and bustle [sibuk dan berisik] seperti di kota. Kebetulan saya suka seni, jadi bisa punya banyak waktu, tapi juga tetap kerja."
Ikuti perkembangan seputar pandemi COVID-19 di dunia lewat situs ABC Indonesia.