Kisah Warga Indonesia di Christmas Island, Pulau yang Bebas Corona
- abc
Supplied: Safira Aulia
Safira dan Matt hanya tinggal di Christmas Island selama 10 bulan sebelum akhirnya harus kembali ke Brisbane.
Walau demikian, pesona tempat dan orang-orang di pulau tersebut tetap melekat di hati mereka.
"Saya bilang sama Matt, "saya akan lebih senang kalau misalnya kita punya keluarga, punya anak, dan tinggal di sini","" kata Safira.
Menurutnya pulau ini terlebih cocok bagi pasangan yang suka berpetualang tersebut.
Bagi Mona yang sudah hampir 10 tahun tinggal di Christmas Island, pulau tersebut adalah tempat yang aman.
Supplied: Mona Foster
"Karena kami pikir it"s very safe [sangat aman]. The community is great dan dekat [satu sama lain]. Kalau punya keluarga, anak-anak bisa belajar sama alam karena ada crab migration, swimming with whale shark, pergi ke kapal."
Rencana jangka panjang Safira ini sudah menjadi kenyataan bagi Mona Foster, warga Indonesia kelahiran Medan yang sudah hampir 10 tahun tinggal di pulau tersebut.
Setelah menikah di tahun 2012, Mona bersama suaminya yang berasal dari Perth, tinggal di Christmas Island dan dikaruniai seorang anak enam tahun kemudian.
"Saya dulu orang kota, yang saya suka di sini itu aman," kata Mona yang sudah menjadi warga negara Australia sejak 2014.