Corona Global Tembus 25,3 Juta Kasus, India Tempel Ketat Brasil

Tes COVID-19 sedang dilakukan di Laboratorium Sentral Kementerian Kesehatan Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat, pada 16 Maret 2020. Jumlah total kasus virus corona di Tepi Barat naik menjadi 39.
Sumber :
  • Anadolu Agen

VIVA – Kasus Corona COVID-19 di dunia terus memperlihatkan kenaikan hingga per Minggu, 30 Agustus 2020. Jumlah kasus positif global sudah menembus angka 25.372.596.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Dikutip dari data worldometers.info pada Senin pagi, 31 Agustus 2020, pukul 05.50 WIB, 25,3 juta kasus itu tersebar di 215 negara.

Dari data itu, tercatat ada 850.026 yang meninggal dunia karena COVID-19. Pun, angka kasus sembuh sementara ada 17.694.963.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Baca Juga: Rekor Lagi Corona Nasional, Kasus Baru Tambah 3.308 dalam Sehari

Secara global, ada kasus aktif saat ini sebanyak 6.927.607. Lalu, kasus serius kritis terdapat 61.373.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Lonjakan terjadi di India yang melaporkan dalam sehari terakhir ada 79.457 kasus baru dalam sehari terakhir. India menyampaikan ada 3.619.169 kasus positif.

Angka meninggal sejauh ini di India tercatat 64.617. Posisi India saat ini ada di posisi tiga kasus tertinggi di dunia.

Amerika Serikat (AS) masih jadi negara dengan kasus tertinggi. Di AS, sudah tercatat 6.169.860 kasus positif baru. Dalam sehari terakhir, AS melaporkan ada 30.490 kasus dan 187.194 kematian.

Di bawah AS, ada Brasil di posisi dua dengan 3.862.311. Brasil melaporkan dalam sehari terakhir ada 30.490 kasus dan 187.194 kematian.

Dengan data itu, India memperlihatkan lonjakan drastis dalam sepekan terakhir. Bahkan, India menempel ketat Brasil karena hanya selisih 243.143 kasus.

Dilansir  dari laman Channel News Asia, lonjakan di India menambah jumlah kasus secara global. Jumlah kasus Corona memiliki total lima kali lebih parah dari jumlah penyakit influenza terparah yang tercatat setiap tahunnya.

Data menunjukkan jumlah penambahan sangat signifikan karena episentrum penyebaran wabah bergeser dari AS dan Amerika Latin, ke India.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya