Muslim Advocates Sebut Facebook Hasut Kekerasan

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

Muslim Advocates telah lama menuduh Facebook berpuas diri dalam memerangi kelompok-kelompok  pembenci di platformnya. Menurut mereka, Selama lebih dari lima tahun, Muslim Advocates telah berulang kali memperingatkan pejabat Facebook, termasuk Mark Zuckerberg dan Sheryl Sandberg, bahwa halaman acara perusahaan digunakan sebagai alat pengorganisasian untuk kelompok-kelompok pembenci.

"Sampai saat ini, Facebook belum memberlakukan kebijakan yang akan menghentikan halaman acara mereka digunakan sebagai alat pengorganisasian untuk nasionalis kulit putih, kelompok anti-Muslim. Dan, sebagai akibatnya, nyawa telah hilang," kata organisasi tersebut.

Sementara itu, Facebook mengatakan penyelidikan perusahaan tidak menghasilkan hubungan langsung antara penembakan itu dan akun Kenosha Guard. Seorang perwakilan Facebook mengatakan, mereka telah menetapkan penembakan itu sebagai pembunuhan massal dan telah menghapus akun sang penembak dari Facebook dan Instagram.

"Saat ini, kami belum menemukan bukti di Facebook yang menunjukkan penembak mengikuti Halaman Kenosha Guard atau bahwa dia diundang di Halaman Acara yang mereka selenggarakan," kata perwakilan Facebook.

Rittenhouse dilaporkan merupakan penggemar Presiden AS Donald Trump dan Blue Lives Matter, sebuah gerakan pro-polisi yang kerap bentrok dengan pendukung Black Lives Matter. Ia didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama yang disengaja pada Rabu lalu, setelah diduga menembak dan menewaskan Anthony Huber (26 tahun) dan Joseph Rosenbaum (36), selama aksi protes atas penembakan Blake.

Menurut pengacara keluarga, kondisi Blake saat ini lumpuh dan menderita luka lain. Penembakan terhadap Blake oleh polisi ini telah memicu protes yang luas di Kenosha, serta boikot dari beberapa tim olahraga Amerika. Aksi ini juga mendorong seruan perubahan sistemik dalam sistem kepolisian, di samping seruan untuk membubarkan dan menghapuskan kepolisian.