Penjara di Amerika Serikat Ini Siapkan Alquran dan Makanan Halal
- republika
Menurut buletin ACLU Wisconsin, seorang narapidana Muslim di penjara Waukesha, Shayne Longley, hendak membaca Alquran. Namun hal tersebut tak tersedia dan ia harus membelinya dari komisaris.
Pria berusia 28 tahun ini juga ditolak aksesnya untuk mendapatkan makanan halal. Sementara, hanya makanan dan minuman halal yang yang diperbolehkan untuk dikonsumsi Muslim.
"Saya merasa kesal. Saya terkejut. Saya tidak mengerti bagaimana mereka bisa menjauhkan saya dari Alquran dan diet halal. Saya merasa didiskriminasi," ujar Longley dilansir di Patch.
Longley lantas menghubungi ACLU Wisconsin. Hal ini ia lakukan karena tidak ingin saudara laki-laki atau perempuan Muslim lainnya yang berada di penjara mengalami apa yang dia rasakan.
Ia lantas berbicara dengan staf pengacara ACLU Wisconsin, Asma Kadri Keeler. Setelah mendengar cerita dari Longley, ia memutuskan memberikan bantuan.
"Kebebasan beragama adalah fundamental bagi demokrasi kita. Hal ini dijamin oleh Amandemen Pertama. Lembaga pemasyarakatan memiliki kewajiban konstitusional mengakomodasi keyakinan religius yang dipegang dengan tulus dari mereka yang ditahan," ucap Keeler.
Ia juga menekankan, penting bagi orang-orang yang berada di penjara untuk mendapatkan akses mempraktikkan agama mereka. Jika penjara memberikan akses secara gratis ke Alkitab, mereka juga harus menyediakan teks-teks agama bagi warga binaan yang menjalankan agama selain Kristen.