Suni-Syiah di Beirut Selatan Bentrok, 2 Tewas
- republika
REPUBLIKA.CO.ID, -- Setidaknya dua orang tewas pada Kamis kemarin (27/8) dalam bentrokan yang pecah antara pendukung Hizbullah dan klan suku lokal di selatan Beirut. Mereka bentrok hanya soal pemasangan spanduk atau bendera bertema peringatan keagamaan, yakni hari Asyura yang jatuh setiap 10 Muharam.
Saksi mata setempat mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa pertengkaran atas pengibaran bendera agama terjadi di Khaldeh. Kedua belah pihak saling terlibat dalam aksi baku tembak.Â
Pendukung Hizbullah yang meurpakan penganut Islam Syiah kala itu sedang mengibarkan bendera untuk menandai peringatan hari Asyura. Pihak penduduk lokal yang bermahzab Islam suni berkeberatan dan ini pun sudah dilakukan sebelum anggota lainnya mengajukan keberatan. Melalui tayangan video yang beredar di media soal menunjukkan baku tembak antara pendukung Hizbullah dan anggota suku Arab Sunni di daerah Khaldeh Beirut.
- Keterangan foto: Wilayah Khaldeh di selatan Beirut, lokasi bentrokan warga Suni dan Hezbullah yang syiah karena soal bendera peringatan hari Ashura.
Tentara Lebanon tiba di lokasi dan memblokir jalan untuk menenangkan situasi. Tentara kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan empat orang ditangkap dan upaya sedang dilakukan untuk menangkap tersangka yang tersisa.
Anggota suku lokal di Beirut selatan kemudian meminta tentara untuk campur tangan dan melindungi penduduk setempat. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh suku-suku Arab Sunni menyalahkan elit politik negara dan Hizbullah. "Hizbullah mengubah senjatanya menjadi senjata sektarian dan milisi," kata pernyataan itu.