Logo ABC

Saksi Sidang Teror Masjid: Saya Memaafkanmu Meski Membunuh Anakku

51 orang jamaah salat Jumat yang tewas ditembak oleh terdakwa teroris Brenton Tarrant di dua masjid di Kota Chrictchurch pada 15 Maret 2019.
51 orang jamaah salat Jumat yang tewas ditembak oleh terdakwa teroris Brenton Tarrant di dua masjid di Kota Chrictchurch pada 15 Maret 2019.
Sumber :
  • abc

A woman in a red hijab smiles for the camera Lahir di Auckland, Linda Armstrong masuk Islam pada tahun 2011. Dia tewas dalam serangan teror di masjid Linwood. (Supplied)

Anak satu-satunya dari Linda, Angela, tak kuasa menahan tangis ketika memberikan keterangan.

Kepada Brenton yang duduk di kursi pesakitan, Angela mengatakan, "kau telah merenggut ibuku dariku".

"Meski saya merasa kasihan pada ibumu, namun saya tak punya belas kasih untukmu. Tak ada," katanya.

"Saya tantang engkau Tarrant untuk menghabiskan sisa hidupmu merenungi indahnya perbedaan dan kebebasan yang kau ingin hancurkan," ujar Angela.

Korban selamat bernama Nathan Smith, 46 tahun merupakan pria asal Inggris yang masuk Islam dan hadir menjalankan ibadah salat Jumat pada saat kejadian.

A man in a shirt gestures while speaking in a court room Nathan Smith yang berasal dari Inggris dan beragama Islam sempat menggendong tubuh balita berusia 3 tahun yang tewas dalam serangan teror di masjid Al Noor. (Christchurch High Court: John Kirk Anderson)

"Saya sempat menggendong anak usia tiga tahun dan berharap dia bisa hidup. Dia tidak selamat. Kau renggut nyawanya. Dia baru tiga tahun," ujarnya.

Nathan yang beristrikan perempuan asal Palestina, dalam persidangan menyatakan, "Saya orang kulit putih dan bangga sebagai Muslim."

Nathan mengaku keimanannya pada Islam justru semakin kukuh sejak serangan itu. Namun ia juga mengaku kesulitan tidur.