Daun Purba Berusia 23 Juta Tahun Ditemukan di Selandia Baru
- bbc
Fosil dedaunan dari sisa-sisa hutan yang diperkirakan berusia 23 juta tahun menunjukkan sebagian tanaman kemungkinan beradaptasi dengan tumbuh dengan cepat karena peningkatan CO2 karbondioksida, ungkap penelitian terbaru.
Para ilmuwan menemukan fosil daun-daun yang sangat terawat dengan baik dari sebuah danau kuno di South Island di Selandia Baru.
Temuan fosil ini memungkinkan para ilmuwan untuk pertama kalinya mengaitkan tingginya suhu pada periode itu dengan tingginya karbon dioksida di lapisan atmosfer.
Hasil penelitian terbaru ini telah dipublikasikan di jurnal Climate of the Past.
- Hutan purba ditemukan di Cina
- Fosil pohon tertua di dunia ditemukan di New York
- Nenek moyang dinosaurus kemungkinan `berukuran kecil`
Dalam makalah ilmiahnya, tim peneliti memperlihatkan bahwa sejumlah tumbuhan mampu memanen karbon dioksida lebih efisien untuk fotosintesis - proses biologis yang memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan makanan bagi tumbuhan tersebut.
Mereka mengatakan temuan ini kemungkinan memberikan petunjuk perihal bagaimana dinamika kehidupan tumbuhan dapat bergeser karena tingkat karbon dioksida meningkat untuk memenuhi kebutuhannya di masa lalu.
Apa yang bisa kita pelajari dari dedaunan purba ini?
Tim peneliti mengebor sedalam 100 meter untuk mendekati dasar danau yang kini telah kering. Lokasinya terletak di kawah gunung berapi yang sudah lama punah. Luas kawahnya sekitar satu kilometer.
Di sini, berbagai material biologi telah menjadi fosil, termasuk sisa-sisa tumbuhan, alga, laba-laba, kumbang, lalat, jamur, dan makhluk hidup lainnya dari sebuah periode hangat yang dikenal sebagai Zaman Miosen awal.