Hubungan Hindu-Muslim di India Memburuk, Sejak Kapan?

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

Pada tahun-tahun sebelum pemisahan, Partai Kongres Nasional India, di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru, mendorong kemerdekaan. Mereka mengorganisasi pembangkangan sipil dan protes massa terhadap pemerintahan Inggris. 

Sementara itu, kelompok politik Liga Muslim Seluruh India yang dipimpin  Muhammad Ali Jinnah menyerukan negara tersendiri bagi umat Islam. Pada 1947, seorang hakim Inggris dengan tergesa-gesa memutuskan perbatasan untuk India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas Muslim (termasuk yang sekarang menjadi Bangladesh).

Pemisahan itu memicu kerusuhan mematikan, kekerasan komunal yang mengerikan, dan migrasi massal Muslim ke Pakistan dan Hindu dan Sikh ke India. Para penyintas ingat kereta api berlumuran darah yang membawa pengungsi dari satu negara ke negara lain, kota-kota terbakar habis, dan mayat-mayat dilempar ke jalan-jalan.

Sejarawan memperkirakan antara dua ratus ribu hingga dua juta orang tewas. Namun demikian, mengapa komunitas yang telah hidup berdampingan selama ratusan tahun saling menyerang masih belum jelas.

Beberapa ahli menyalahkan Inggris dan strategi "divide-and-rule" mereka, yang memberikan beberapa hak istimewa elektoral bagi minoritas Muslim, sekitar 25 persen dari populasi. 

Yang lain menunjuk pada ketegangan antara gerakan politik Hindu dan Muslim, yang mengumpulkan konstituen di sepanjang garis agama.

Sekitar tiga puluh lima juta Muslim tinggal di India setelah pemisahan. Mereka memilih untuk tetap bersama kerabat dan melestarikan harta benda dan kekayaan mereka. Sementara banyak yang menentang pembentukan negara terpisah untuk Muslim sejak awal.