Pemimpin Oposisi Rusia Koma, Diduga Diracun di Atas Pesawat
- bbc
Tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit karena diduga keracunan, kata juru bicaranya.
Juru kampanye antikorupsi itu jatuh sakit saat penerbangan sehingga pesawat harus melakukan pendaratan darurat di Omsk. Dokter mengatakan ia dalam keadaan koma dan mereka berusaha menyelamatkan nyawanya.
Timnya menduga ada sesuatu yang dicampurkan ke dalam teh yang diminum Navalny di kafe bandara.
Kremlin mengatakan mereka berharap Navalny "cepat sembuh".
Navalny, 44 tahun, merupakan salah satu pengkritik Presiden Vladimir Putin paling konsisten selama bertahun-tahun.
Pada Juni lalu, ia menggambarkan proses pemungutan suara untuk melakukan reformasi konstitusi sebagai "kudeta" dan "pelanggaran konstitusi". Reformasi itu memungkinkan Putin untuk berkuasa selama dua masa jabatan lagi.
- Mayoritas pemilih Rusia dukung reformasi konstitusi yang jadikan Putin presiden sampai 2036
- Referendum Rusia menjadi penentuan Vladimir Putin untuk berkuasa sampai 2036
- Pria yang membantu mantan agen KGB Vladimir Putin menjadi presiden
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab berkata ia "sangat khawatir" dengan laporan bahwa Navalny telah diracuni, dan menyampaikan belasungkawa kepada Navalny dan keluarganya.
Apa yang dikatakan juru bicara itu?
Kira Yarmysh, sekretaris pers untuk Anti-Corruption Foundation, yang didirikan Navalny pada 2011, menulis di Twitter: "Pagi ini Navalny kembali ke Moskow dari Tomsk."
"Selama penerbangan, dia jatuh sakit. Pesawat kemudian melakukan pendaratan darurat di Omsk. Alexei mengalami keracunan. Saat ini kami akan ke rumah sakit."
Dia menambahkan: "Kami menduga bahwa Alexei diracuni dengan sesuatu yang dicampur ke dalam teh [nya]. Itu satu-satunya yang dia minum sejak pagi.
"Dokter mengatakan bahwa racun diserap lebih cepat melalui cairan panas. Saat ini Alexei tidak sadarkan diri."
Yarmysh kemudian mengetwit kembali dan menuliskan bahwa Navalny kini sedang menjalani perawatan intensif, menggunakan ventilator dan dalam keadaan koma, dan polisi telah dipanggil.
Dia mengatakan pada awalnya dokter siap untuk berbagi informasi tentang penyebabnya, tetapi sekarang mengatakan bahwa tes toksikologi ditunda dan menunjukan mereka "jelas sedang bermain waktu, dan tidak mengatakan apa yang mereka ketahui".
- Rusia `mulai operasikan` rudal hipersonik Avangard, Putin: `Tidak ada sistem pertahanan yang dapat mencegatnya`
- Protes pidato Putin, warga Rusia memilih "surga atau mati"
- Dari Suharto, Putin, Hun Sen hingga Mugabe, mengapa sejumlah pemimpin negara `enggan` turun dari kekuasaan?
Apa laporan lainnya dari tempat kejadian?
Kantor berita Tass mengutip seorang sumber di Rumah Sakit Darurat Omsk yang mengatakan: "Alexei Anatolyevich Navalny, lahir tahun 1976. Perawatan intensif karena keracunan."
Namun, wakil kepala dokter rumah sakit tersebut kemudian berkata kepada media bahwa belum pasti Navalny telah diracuni, meskipun keracunan menjadi salah satu diagnosis yang "secara wajar" dipertimbangkan.
Anatoly Kalinichenko mengatakan bahwa para dokter "dengan sungguh-sungguh berusaha menyelamatkan nyawa [Tuan Navalny]".
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov belakangan mengatakan pihaknya berharap sang pengkritik pulih dengan cepat sebagaimana yang dilakukan pada semua warga negara dalam situasi seperti itu, dan bahwa pihak berwenang akan mempertimbangkan untuk mengizinkan perawatan di luar negeri jika diminta.
Video di media sosial menunjukkan Navalny dibawa dengan tandu ke dalam ambulans di landasan pacu bandara.
Video lainnya tampak menunjukkan Navalny tampak kesakitan di atas pesawat.
Salah seorang penumpang, Pavel Lebedev, mengatakan: "Pada awal penerbangan ia pergi ke toilet dan tidak kembali. Ia mulai merasa sangat sakit. Mereka dengan susah payah untuk membawanya dan ia berteriak kesakitan."
Foto lain di media sosial menunjukkan Navalny minum dari cangkir di kafe bandara Tomsk.
Kantor berita Interfax mengatakan pemilik kafe sedang memeriksa CCTV untuk mencari adanya bukti.
Siapa Alexei Navalny?
Navalny mengukir namanya dalam catatan pemerintahan Putin dengan mengungkap praktik korupsi yang dilakukan secara `resmi`. Ia juga mencap Rusia Bersatu Putin (Putin`s United Russia) sebagai "partai penjahat dan pencuri".
Atas perbuatannya, ia dijebloskan ke dalam penjara. Pada tahun 2011 ia ditangkap dan dipenjara selama 15 hari menyusul protes atas kecurangan suara oleh Partai Rusia Bersatu Putin (Putin`s United Russia Party) dalam pemilihan parlemen.
Lalu, Navalny pernah dipenjara sebentar pada Juli 2013 atas tuduhan penggelapan, tetapi ia mengecam hukuman itu sebagai bentuk "hukuman politik".
Navalny juga mencoba mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2018 tetapi dilarang karena dakwaan penipuan sebelumnya dalam kasus yang sekali lagi dia sebut bermotif politik.
Navalny juga dijatuhi hukuman penjara selama 30 hari pada Juli 2019 setelah menyerukan protes yang tidak sah.
- Apa kaitan racun, kekuasaan, dinas mata-mata Rusia, dan Vladimir Putin?
- China resmi membuka kantor keamanan baru di Hong Kong
- Konflik Ukraina-Rusia: Trump berencana membatalkan pertemuan dengan Putin
Dia jatuh sakit selama hukuman penjara itu. Dokter mendiagnosisnya dengan penyakit "dermatitis kontak" tetapi dia mengatakan dia tidak pernah mengalami reaksi alergi akut dan dokternya sendiri menyarankan dia mungkin telah terpapar "beberapa senyawa beracun". Navalny juga mengatakan mungkin telah diracuni.
Navalny juga menderita luka bakar yang serius di mata kanannya pada tahun 2017 setelah dia diserang dengan pewarna antiseptik.
Serangan lainnya terhadap pengkritik Kremlin
Jika kejadian ini dikonfirmasi sebagai keracunan, serangan sebelumnya terhadap pengkritik-pengkritik terkemuka Presiden Putin akan kembali menjadi sorotan.
Mereka termasuk politisi Boris Nemtsov dan jurnalis Anna Politkovskaya, yang ditembak mati, dan perwira intelijen Alexander Litvinenko, yang meninggal karena keracunan di Inggris.
Jurnalis dan aktivis oposisi Vladimir Kara-Murza masih hidup, tapi menuding telah diracun dua kali oleh dinas keamanan Rusia. Ia hampir meninggal setelah menderita gagal ginjal pada 2015 dan mengalami koma dua tahun kemudian.
Pengkritik Kremlin lainnya, Pyotr Verzilov, menuduh dinas intelijen Rusia meracuninya pada 2018, ketika ia jatuh sakit setelah sidang pengadilan, kehilangan penglihatan dan kemampuannya untuk berbicara.
Pada tahun yang sama, mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya diracuni dengan agen saraf Novichok di kota Salisbury, Inggris. Inggris yakin agen dari dinas intelijen militer GRU Rusia berada di balik serangan itu, tetapi Kremlin selalu bersikeras mereka tidak terlibat.